Pondok Ilmu Nusantara

Friday 4 November 2016

Salah Fokus: Part 1




Dalam rangka unjuk rasa pada  tanggal 4 November 2016. Gegap gempita Ibu Kota seketika bergejolak sejenak dalam rangka memprotes penistaan agama oleh seorang Gubernur DKI Jakarta. Masyarakat Islam berkumpul, dengan berbeda beda bendera yang dibawanya. Sekelumit cerita dan pengalaman tertuah dalam pena dan kabar tersebar dalam berita. Aksi damai berubah menjadi kerusuhan di ujung perjalanannya setelah matahari meredupkan matanya, tanpa diketahui dalang dibalik kerusuhan ini dan siapa yang sesungguhnya yang benar. Dampaknya membawa keuntungan bagi yang memiliki kekuasaan dan kepentingan, dan imbasnya adalah Islam.

Tadinya saya mau berangkat ke lokasi demo. Datanglah kabar bahwa di lokasi situasi sudah mulai kurang kondusif. akhirnya saya memutuskan pergi meenjauh dari keramaian. bahkan terlalu jauh sampai bertemu dengan alam yang sepi. alam seolah bertanya: "ada apa dibawah sana"?

Lalu saya jawab: "Gak tau saya juga bingung. Ada yang pada timpuk-timpukan botol, batu sama sampah-sampah kecil".

Alam Semesta: "Wah sampah-sampah kecil ko di lemparin buat nimpuk. Mending di lemparin ke tempat sampah. Biar bersih kayak disini. Biar kecil tetep saja itu sampah!"

Berunjuk rasalah dengan akal dan pikiran sehat anda, tetaplah berunjuk rasa yang damai untuk kebaikan semua, jangan mudah terprovokasi karena ketidaktahuan, bila ada berita perisksalah dengan teliti kebenarannya dahulu, jangan sampai beritu itu malah menimpakan musibah terhadap seseorang atau sekelompok tanpa mengetahui keadaan sebenarnya dan membuatmu menyesal akhirnya.

kalau unjuk rasa berujung jadi unjuk kekuatan fisik, lebih baik menjauh dari keramaian dan berenang di sungai seperti saya (lebih sehat man)  :)