Pondok Ilmu Nusantara

Wednesday 14 September 2016

Budaya Senyum Salam Sapa





Mengkaji Budaya Senyum, Salam dan Sapa dalam berbagai aspek kehidupan dan di dalam masyarakat Indonesia.

Etika dalam berbudaya melalui senyum, salam dan sapa sudah di lestarikan semenjak dahulu kala, karena budaya Indonesia sifatnya yang kekeluargaan dan saling tolong menolong. Kebiasaan memberikan senyuman salam dan sapaan saat bertemu orang yang lebih tua ataupun teman sebaya bahkan orang lain telah menjadi tradisi yang melekat pada diri, bahkan gambaran bagi orang Indonesia.


Memberikan senyuman, salam dan sapaan merupakan ciri yang menunjukan kepedulian antar masyarakat, dan juga menunjukan rasa hormat kepada orang lain atas keberadaannya, maka senyum, salam dan sapa menunujukan respek seseorang terhadap eksistensi orang lain. 


Memberi sebuah senyuman, salam dan sapaan dinilai sebagai budaya yang tetap harus dilestarikan dari segala lembaga-lembaga social maupun di lembaga pendidikan yang wajib mengjarkan budaya tata krama ini. Bahkan budaya ini dianggap telah menjadi jati diri dan tradisi orang Indonesia yang menyngkut etika dan moral seseorang terhadap orang lain. Dengan memberikan sebuah senyuman, salam dan sapaan dipercaya dapat membagkitkan kesan yang baik dan positif, membangkitkan rasa senang serta sebuah penghormataan dan penerimaan.

Banga Indonesia sudah terkenal dengan keramah tamahannya dan sudah diakui oleh dunia yang sudah menjadi jati diri bangsa ini dan juga merupakan cerminan bangsa, dan contoh bagi dunia.

Tradisi yang unik dan budaya yang umum dapat dilihat, diartikan dan memiliki sejarah yang panjang seperti budaya umum contohnya tari-tarian, bahasa dan seninya yang beragam, namun budaya senyum salam dan sapa terlihat secara fisik namun sedikit dalam artiannya, pengertiannya dan pemaknaannya. Dari hal kecil seperti budaya senyum, salam dan sapa bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang sangat bertoleran meski hidup dalam lingkup budaya yang majemuk dari ras, agama bahasa, tradisi dan adat istiadat.

Seiring berjalannnya waktu, di zaman globalisasi dan individualisme yang di terpengaruh oleh budaya asing, rasanya budaya yang sudah berakar dalam diri masyarakat Indonesia semakin lama semakin memudar. Msayarakat Indonesia yang hidup di kota-kota besar yang memliki taraf hidup lebih tidak lagi membiasakan budaya ini, mereka cenderung hanya menghormati dan peduli kepada diri sendiri dan orang-orang yang dinilai sama dengan dirinya. Namun, kata memudar diatas, memudar bukan berarti hilang. 

Budaya senyum, salam dan sapa senantiasa menaungi pribadi masyarakat Indonesia, walau dihempasnya zaman dan budaya asing. Orang Indonesia masih memiliki sifat keramah-tamahannya yang kuat dibanding Negara lain. Makanya budaya tersebut perlu dibangkitkan lagi, dibiasakan dan jangan sampai memudar hingga hilang jejaknya. Kita terinspirasi oleh budaya asing, itu baik selama budaya kita sendiri tidak terlupakan, dan menyadari bahwa kita memiliki budaya sendiri yang amat sangat baik dan luhur dari sifat dan etikanya. Banyak budaya luar yang terinspirasi oleh budaya Indonesia sendiri, dan kita wajib melestarikannnya dan bangga dengan budaya kita sendiri, tentunya budaya-budaya yang baik dan luhur mengenai etika dan moral terhadap kebaikan antar manusia Indonesia yang budayanya majemuk ini. 

Terkadang kita terlalu banyak mengagumi budaya luar sehingga kita lupa dengan budaya kita sendiri, makanya terjadi hilangnya identitas diri dalam masyarakat Indonesia dan terlupakan.

Terlahir atas asa Bhinneka Tunggal Ika, bangsa Indonesai mengusung dirinya sendiri memalui sebuah cita-cita mulia “berbeda-beda namun tetap satu jua”. Sebuah kata pemersatu bangsa untuk menghapus semua bentuk penjajahan. Bermula dari sejarah Sumpah Palapa, sumpah Pemuda dan diakhiri dengan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, Indonesia sebagai bangsa yang besar telah menemukan jati dirinya yang sejati.

Sebagai upaya eksistensi yang kekal, sebuah sifat saling menghargai dan menghormati akan keberagaman harus diterapkan pada setiap lini kehidupan. Pondasi yang telah kuat dari bapak pendiri bangsa dan juga sejarah yang jauh yang harus berdiri tegak diatas pondasi kuat ini.
Maka dari itu, kajian budaya senyum, salam dan sapa ini diharapkan dapat menguatkan tradisi ini kembali yang menjadikan jati diri dan cermin bangsa karena ini menyangkut etika dan moral dalam bermasyarakat yang sudah sejak lama diterapkan namun memudar seiring waktunya. Kemudian, senyum, salam dan sapa juga menyagkut sopan santun, namun kajian ini akan memfokuskan pada senyum, salam dan sapa yang akhirnya menimbulkan sopan santun. Mari kita kaji budaya Senyum, salam dan sapa satu persatu:

 Senyum

“We shall never know all the good that a simple smile can do” Mother Teresa

"Tersenyumlah dengan hati yang ikhlas, maka kau akan mengetahui betapa dahsyat dampak yang ditimbulkan dari senyuman itu."

“Terlalu sering kita meremehkan kekuatan dari sebuah sentuhan, senyuman, kata-kata yang manis, telinga yang mendengarkan, dan pujian yang jujur, atau tindakan-tindakan kecil dari sebuah kepedulian, yang semuanya memiliki potensi untuk mengubah kehidupan di sekitar.”– Leo F. Buscaglia –

“the expression one wears on one’s face is far more important than the clothes one wears on one’s back.” – Dale Carnegie

“Smile and the world will smile with you.” — Unknown

“Senyum adalah seribu bahasa” –Epy Koesnandar
2Pac, the rap legend that passed away realise the benefits of smiling, in his lyrics to ‘Power of a Smile’ he raps:
“The power of a gun can kill, and the power of fire can burn
The power of wind can chill, and the power of mind can learn
The power of anger, can raise inside until it tears you apart 
But the power of a smile, especially yours, can heal a frozen heart




Apa itu senyum?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), senyum didefinisikan sebagai gerak tawa ekspresif yang tidak bersuara untuk menunjukkan rasa senang, gembira, suka, dan sebagainya dengan mengembangkan bibir sedikit. Tentunya jika ada seseorang tersenyum kepada kita, maka kita harus membalas senyum juga sebagai tanda bahwa kita menghargau orang tersebut.

Dalam teks agama, senyum bernilai ibadah karena dianggap memiliki kesamaan dengan sedekah. Orang telah dianggap bersedekah hanya dengan tersenyum kepada orang lain. Tentu senyum yang dimaksud adalah senyum tulus, murni. Karena pada kenyataannya ada varian senyum yang dianggap kurang baik semisal senyum sinis dan senyum mengejek.

Asal muasal senyum? Sejak kecil, bahkan bayi semua manusia bisa tersenyum, terkecuali yang memiliki kelainan atau mungkin penyakit yang membuat mereka tidak atau kurang suka tersenyum. Senyum menurut sebagian orang merupakan hal biasa yang sering dilakukan oleh setiap orang, bahkan hewan sekali pun tak jarang melakukan hal tersebut. Namun yang membuat senyum berbeda adalah, ketika seseorang tersenyum, ternyata mereka merasakan sesuatu berbeda, karena faktanya energi yang dikeluarkan untuk tersenyum lebih sedikit, dibanding ketika kita marah/menangis. Oleh karena itu untuk tersenyum seseorang tidak memerlukan energi yang banyak, dan tidak sulit untuk melakukannya.

Jika anda merasa ibadah itu sangat berat, mengapa tidak mencoba dari hal yang paling kecil? Yaitu, adalah sebuah senyuman suatu perbuatan kecil, namun bisa memberi dampak yang besar dan merupakan sebuah ibadah. Walau, hanya sesaat, senyuman akan memberkan kesan tersendiri bagi kita mauun seseorang yang kita beri senyuman.  Mungkin akan tersasa berat, apalagi kepada orang yang anda tidak sukai. Padahal, senyuman akan mengikis permusuhan, menengkan keresahan dan membangkitkan semnagat bagi mereka yang berkecil hati, juga menciptakan kebahagiaan bagi mereka yang tulus memberikan senyumannya.

Kemudian, dalam hubungan percintaan, sebuah senyuman bermakna bahwa anda mengaguminya, menyukainya dan bahkan mencintainya. Dan dalam hubungan keluarga, sebuah sebyuman akan bermakna bahwa anda menghormati dan menyanyangi orang-orang terkasing terutama orang tua anda.

Sedangkan dalam hubungan karir dan bisnis, sebuah senyuman akan bermakna bahwa anda menghargai dan menyegani rekan-rekan di sekliling anda. Seseoarang yang akan marah tidak akan menjadi marah ketika melihat anda senantiasa tersenyu, saat bertemu dengannya, segala yang dimulai dengan kesan yang baik akhirnya juga akan baik, seperti sebuah senyuman. Itu artinya, senyuman bisa meredam amarah seseorang. Terlebih ketika anda berdagang, konsumen tidak akan tertatik jika pelayan anda tidak ramah dan tidak menyebar senyum. Terkadang justru mereka lebih memilih pelayanan yang ramah dengan harga produk yang lebih mahal ketimbang murah, namun pelayanannya buruk. Artinya, senyuman bisa mengalahkan uang. 

The Power and the science of Smile

Senyuman adalah urutan kedua dari 43 habit list mengenai absolutely happy people. Jika anda bisa membalikan senyuman menjadi kebiasaan, kemudian anda bisa membalikan kebagiaan menjadi kebiasaan. Senyuman memiliki kekuatan yang besar. Anda bisa meringankan ketakutan, ketidaknyamanan dan kecemasan yang dialami tidak hanya diri anda, tetapi orang yang juga merasakan perasaan itu.  Ketika anda bertemu seseorang atau teman dan kerabat anda yang sedang sedih, takut atau gugup dan sebagainya cobalah tersenyum kepadanya dan lihat bagaimana membuat mereka merasa.

Penelitian telah membuktikan bahwa memproduksi perasaan senang untuk menjadi sehat dan senang itu seperi lingkaran kebahagiaan. Tersenyumlah maka anda akan merasa senang, anda merasa senang maka anda tersenyum! Bahkan jika anda tidak merasa baik, coba untuk tersenyum, dan liat apa yang anda rasakan!

Senyuman juga merupakan kunci dalam mambangun hubungan yang sehat dan murni. Senyuman juga hal yang krusial untuk kesan awal. Tersenyum ketika anda bertemu orang untuk pertama kalinya meninggalkan kesan kepada orang itu bahwa anda senang bertemu dengannya dan menunjukan bahwa anda orang yang positif. Kesan ini yang akan bertahan kepada orang lain.

Lihat video dari TED, oleh Ron Gutman yang menyampaikan pengertian yang menarik mengenai the power of smiling! Dan video lainnya yang menginspirasi.



Kemudian, ada sebuah pertanyaan, mengapa lukisan Mona Lisa menjadi salah satu lukisan yang paling terkenal sepanjang masa? Pertanyaan ini telah dipertanyakan banyak orang sejak zaman dahulu. Dan salah satu kemungkinana jawabannya adalah karena keunikan senyumannya.

Senyum adalah “symbol yang memiliki isi emosi positif yang paling tinggi” sebuah kesimpulan darI Andrew Newberg. 

Apa yang terjadi pada otak kita ketika kita tersenyum?

Coba bayangkan anda berada dalam situasi yang positif dan anda akan bertemu teman anda yang sudah lama sekali tidak berjumpa. Ini artinya, sinyal saraf berjalan dari korteks otak anda menuju batang otak (bagian tertua otak kita). Dari sana, otot cranial membawa sinyal lanjut terhadap otot tersenyum di wajah anda. Terdengar sangat simple bukan?

Namun, itu adalah awalannya. Ketika kita tersenyum otot-otot dimuka kita berkontrkasi, sehingga ada umpan balik yang positif yang kembali ke otak dan memperkuat perasaan suka cita. “tersenyum merangsang mekanisme reward otak dengan cara yang bahkan cokelat sendiri, yang dianggap baik untuk kesenangan-menyebabkan ketidakcocokan”. Tersenyum seperti memberikan kita kesenangan yang sama dan yang melatih penyebab bagaimana otak kita merespon. 

Makanya penelitian terbaru menyimpulkan “bahwa senyuman dapat menjadi rangsangan seperti halnya menerima 16.000 poundsterling tunai”

Ini adalah penjelasan yang singkat dari perbedaan otot-otot cranial yang mengaktifkan muka kita:

Untuk membuat ekspresi wajah, anda bisa memakai salah satu daru dua jalur di otak: satu untuk gerakan yang disengaja/ dengan kesadaran (voluntary movement) dan yang sama sekali berbeda untuk ekspresi emosi tanpa disengaja/ tanpa sadar (Involuntary movement).  

Untuk mengetahui perbedaan hal ini, mari mengkaji sedikit tentang otak. Otak terdiri dari 3 bagian major: batang otak, otak kecil dan otak depan (korteks serebral atau cerebrum). Batang otak dan gambar otak kecil adalah bagian tertua dan paling primitive dari otak. Mereka mengurus kegiatan secara disengaja (Voluntary movement) seperti pernapasan dan gerakan sadar tubuh. Gerakan disengaja (Voluntary movement) mulai dari daerah tertentu di korteks otak yang didedikasiakan untuk bergerak badan. Daerah ini disebut strip bermotor kortikal. Theimpulse untuk memindahkan jari-jari, untuk mengetik kata-kata ini dikirim dari tangan mengunakan system motorik pyramidal, system saraf yang didedikasikan untuk tujuan ini. Gerakan tanpa disengaja/ tanpa sadar (Involuntary movement) lain, seperti senyum spontan atau tetap seimbang sambil berjalan, muncul dari bagian yang sama sekali berbeda dari otak. Ekspresi wajah spontan mulau di daerah subkortikal yang merupakan bagian terkait dari system limbic, bagian dari otak yang didedikasikan untuk emosi. Sinyal-sinyal ini sebagai dikirim pada jalur yang berbeda, system ekstrapiramidal. 

Dua jalur motorik, piramdia dan ekstrapiramidal, menghasilkan gerakan yang sangat berbeda. Jalur piramida adalah jalur disengaja/ sadar (voluntary movement), yang berarti bahwa gerakan ini secara sadar ditentukan dan diproduksi karena usaha. Otot-otot dapat bergerak sangat cepat atau sangat lambat dan gerakan yang diadakan untuk waktu yang panjang atau pendek, semua didasarkan keinginan individu.

Jalur ekstrpiramidal adalah sebaliknya, gerakan wajah dari fungsi ini seperti reflex. Segala sesuatu tetang gerakan halus dan disinkronkan, konsisten di hamper setiap keadaan. Senyum Duchenne dihasilkan oleh jalur ekstrapiramidal ini dan menunjukan tindakan reflex seperti ini.

Kedua jenis senyum, Duchenne dan non-Duchenne, mulai dari bagian yang berbeda dari otak, karena ini, akhirnya memiliki arti yang berbeda. The Duchenne (kenikmatan) senyum dirangsang oleh perasaan senang, geli, atau konten dan tidak di bawah kontrol sukarela. Tapi senyum disengaja sangat berbeda. 

Hal ini lebih seperti memutuskan untuk menyikat gigi atau membuka kulkas. Anda dapat membuat senyum disengaja untuk jumlah hampir tak terbatas dari alasan, tapi senyum yang benar adalah refleksi yang jelas kebahagiaan Anda. Makanya, kita tersenyum ketika harus dibilangin. Tetapi kita juga tersenyum (hamper tanpa sadar/disengaja) ketika kita senang, dan terlihat lebih natural. 

Senyum yang murni dan yang palsu/terpaksa?

Perbedaan dalam senyuman telah menarik bagi peneliti. Bahkan, senyuman asil/murni memiliki naman. Itu disebut “senyum Duchenne”, yang mempelajari fisiologi ekspresi wajah pada abad kesembilan belas.

Senyum Duchenne melibatkan kedua kontraksi sukarela/ disengaja dan tidak sukarela/ tanpa sengaja dari dua otot: utama zygomatic (menaikkan sudut mulut) dan orbicularis oculi (menaikkan pipi dan memproduksi keriput di sekitar mata).
Senyum palsu atau, seperti yang saya suka menyebutnya, sebuah "Say Cheese" senyum melibatkan kontraksi hanya utama zygomatic karena kita tidak bisa secara sukarela kontrak otot orbicularis oculi.

Para ilmuwan telah menemukan bahwa kedua jenis senyum sebenarnya dikendalikan oleh dua bagian yang sama sekali berbeda dari otak kita.

Ketika seorang pasien dengan kerusakan pada korteks motorik pada otak kiri otak mencoba untuk tersenyum, senyum adalah asimetris, dengan sisi kanan senyum tidak bergerak sebagaimana mestinya. Namun, ketika pasien yang sama spontan tertawa, senyum adalah normal tanpa asimetri. Ini berarti bahwa senyum tulus dikendalikan oleh beberapa bagian lain dari otak.

Sekarang, ketika seorang pasien dengan kerusakan pada cingulate anterior (bagian dari sistem limbik) di otak kiri mencoba untuk tersenyum, tidak ada asimetri. Senyum itu adalah normal. Namun, ketika pasien yang sama mencoba untuk tersenyum secara spontan, asimetri muncul.


Limbik System
Dengan demikian, “say cheese” dikendalikan oleh korteks motor sementara gerakan-terkait emosi, seperti senyum Duchenne, dikendalikan oleh sistem limbik (pusat emosi otak).
Tapi, apakah itu benar-benar masalah jika senyum Anda buat atau otentik?
Rupanya, itu penting banyak untuk kepuasan hidup Anda dan kualitas pernikahan. Makanya, senyuman yang murni dan asli akan membuat anda lebih bahagia dari yang anda pikir. 

Tersenyum lah untuk kesehatan kita, kesuksesan dan rasa bahagia 

Tersenyum bisa mengubah otak kita, melalui umpan balik yang kuat kita bahas di atas. Dan otak Anda melacak senyum Anda, jenis seperti scorecard senyum. Ia tahu seberapa sering Anda tersenyum dan yang menyatakan keseluruhan emosional Anda berada di karena itu.

Tersenyum mengurangi stres bahwa tubuh dan pikiran merasa, hampir mirip dengan mendapatkan tidur yang baik, menurut studi terbaru. Dan tersenyum membantu untuk menghasilkan emosi yang lebih positif dalam diri Anda. Itu sebabnya kita sering merasa lebih bahagia di sekitar anak-anak - mereka tersenyum lagi. Rata-rata, mereka melakukannya 400 kali sehari. Sementara orang-orang bahagia masih tersenyum 40-50 kali sehari, rata-rata dari kita hanya melakukannya 20 kali.

senyum meningkatkan system daya tahan tubuh; saat orang tersenyum funsi imunnya meningkat, membuat lebih releks. Senyum mengontrol tekanan darah; saat tersenyum ada penurunan nilai tekanan darah yang terukur. 


Kebahagiaan seseorang bisa diprediksi dari sebaris senyuman yang menghias wajahnya. Apalagi bila senyum tersebut tulus dari hati, maka akan memancarkan bahagia dan kecantikan alami seseorang. Karena itulah senyuman disebut sebagai ekspresi yang menggambarkan emosi. Layaknya spiral yang naik ke atas, senyum akan meningkatkan kebahagiaan yang anda rasakan.

Sebuah riset di University of Kansas menemukan bahwa senyuman menunjukkan kemampuan seseorang sdalam mengatasi stress yang dihadapinya. “Peribahasa lama mengatakan, ‘tahanlah rasa sakit tanpa mengeluh’, telah menunjukkan bahwa tersenyum tidak hanya penting untuk indikator kebahagiaan nonverbal, tetapi juga menjanjikan obat bagi semua jenis masalah yang membuat stress,” kata Tara Kraft, pemimpin penelitian, seperti dilansir dari Daily Mail.

Berdasarakan ucapan para pakar psikologi bahwa senyuman itu akan menambah kecantikan pada wanita sebesar 20%. Menurut saya pribadi memang benar, orang lain yang tersenyum lebih tampak menawan bahkan bagi pria atau laki-laki akan terlihat lebih tampan saat tersenyum.

Senyum membuat anda tetap positif dan lebih berpikiran dan aura positifsemyuman mampu menumbuhkan pikiran positif. Alasannya, saat tubuh mengirim sinyal dari pikiran positif, maka tubuh akan menerima pesan sebagai harapan hidup yang baik. 

Ketika anda tersenyum, maka senyum tersebut akan  mengirimkan sinyal ke tubuh anda bahwa ‘hidup anda saat ini baik-baik saja’.

sebuah studi di Skotlandia pada tahun 2011 di Face Research Laboratory menemukan bahwa pria dan wanita lebih tertarik pada gambar dengan mimik wajah tersenyum. Faktanya, kebanyakan orang mengaku lebih senang melihat orang yang mudah senyum daripada seseorang yang terlihat jutek dan ketus. Benarlah bahwa senyuman seseorang mengandung makna keindahan tersendiri di mata orang lain.

Senyum dapat merangsang orang lain tersenyum (Contaginous); Ketika seseorang tersenyum maka senyum tersebut akan membuat suasana menjadi lebih cerah, mengubah mood orang lain yang ada  disekitarnya dan membuat semua orang menjadi senang.
Senyum Menunjukan karakter; Seseorang yang mudah tersenyum identik dengan sosok yang ramah, terbuka dan percaya diri.

Senyum Sebagai Wujud Penghargaan; misalkan saat ini kita punya profesi sebagai satpam di bank, penjaga pintu masuk mall atau hotel maupun penjaga loket parkir, apa yang akan kita rasakan bila ada pengunjung yang mau tersenyum kepada kita? Tentunya kita akan merasa sangat senang sekali. Perasaan itu juga akan dirasakan oleh orang lain yang memiliki profesi tersebut, ketika kita mau menebar senyuman ikhlas untuk mereka. Sebab untuk masa sekarang ini, berapa banyak orang berduit yang rela tersenyum untuk orang kecil? Mereka akan lebih respek dengan kita, karena merasa dihormati dan dihargai.

Senyum Mampu Mendatangkan KebahagiaanSaat kita sedang sedih, biasanya kita selalu mengurung diri atau menyendiri. Badan terasa lemas dan kepala akan tertunduk lesu. Disaat itulah kita akan merasa sebagai orang yang paling menderita di dunia. Memang terkadang masalah yang datang bertubi-tubi dapat membuat kita bersedih. Namun jika kita terus terhanyut dalam kesedihan itu, energi dan waktu kita akan terkuras sia-sia.

Jika kita mampu tersenyum dikala sedih, maka senyuman itu akan mengobati hati yang terluka dan tersakiti. Senyum akan membuat kita lebih ikhlas dan lebih tabah dalam menghadapi tekanan jiwa. Menurut Dr. Aidh al-Qarni dalam buku "La Tahzan" (Jangan Bersedih) menyebutkan, "Senyuman itu adalah sesuatu yang indah, menarik hati, menyenangkan dan menggembirakan. Seseorang yang melihat orang lain sedang tersenyum akan merasa damai dan hati diliputi kesejukan." Ada sebuah ungkapan bijak, "Setiap menit kita marah atau sedih, berarti kita telah kehilangan 60 detik kebahagiaan".

Sekarang, sampai batas apa untuk menemukan senyuman yang tulus, pada dasarnya senyum yang tulus dikaitkan dengan raut wajah kita ketika tersenyum.

Senyum tulus = mata berkerut.
Pelajarannya adalah tersenyum dengan mata anda! Rasakan benar-benar dan hal itu nanti akan keluar secara alami. Sebuah senyuman tulus akan menunjukan semuanya, termasuk gigi dan mata anda.

Deepak Chopra, seorang motivator, berbicara tentang memberi setiap orang yang anda temui dengan sebuah hadiah kecil. Saya melakukannya dengan sebuah senyum. Mengapa tidak? Ini tidak memerlukan biaya apa-apa, ditambah hal ini jauh lebih menyenangkan daripada anda merasa canggung dan berpura-pura anda tidak disana.
Saya juga senang melihat reaksi orang-orang ketika kita tersenyum pada mereka, yang sebelumnya tidak mereka harapkan. Beberapa senyuman, dan orang lain akan merasa surprise dan tersenyum balik pada anda, yang pada akhirnya akan memunculkan rasa kehangatan di dalam diri.

Senyum sendiri memiliki banyak artian, dalam situasi atau kondisi tertentu senyum bisa kita bedakan menjadi beberapa macam, yaitu :

1. Senyum bahagia/kesenangan – Yang mengartikan bahwa senyum seseorang karena rasa bahagia karena telah meraih sesuatu.

2. Senyum sapaan – Yang mengartikan bahwa senyum yang dilakukan adalah senyum dalam bentuk berupa sapaan.

3. Senyum perasaan – Sedikit berbeda pada konteks ini, senyum perasaan adalah sebuah senyum yang melambangkan perasaan hati seseorang, seperti pembahasan akan ‘Manusia dan cinta’ yang berarti senyum perasaan adalah senyum karena individu yang memliki rasa cinta pada individu lainnya.


 Senyum menurut pandangan agama

Manfaat Senyum berdasarkan ajaran Islam juga berdampak Pada Kesehatan - Senyum memang hal yang sangat luar biasa. Siapa yang tidak senang jika di berikan satu hal ini? ketika kita lagi suntuk lagi sedih dan sedang loyo tiba-tiba ada orang yang lewat menyapa sambil tersenyum manis kepada kita secara otomatis tanpa sadar kita membalas senyuman mereka dan tanpa kita sadari sesaat membalasnya masalah yang kita alami terlupakan sejenak.

Rasul saw adalah orang yang di cintai oleh para sahabatnya karena memiliki budipekerti yang baik, sebuah hadis juga menerangkan bahwa "tidak di utus Rasul kecuali untuk memperbaiki budipekerti" Nah salah satu budi pekerti yang selalu nabi peraktekkan adalah dengan wajah yang selalu dihiasi oleh senyuman.
“Bernilai Ibadah Rasullullah Bersabda: “Senyummu ketika berjumpa saudaramu adalah ibadah.” ( HR al-Baihaqi no. 7935)

”Janganlah kamu memandang rendah sedikitpun suatu kebajikan, walaupun sekedar kamu bertemu saudaramu dengan wajah berseri-seri”. (HR Muslim no.2626.).
Senyum dapat menjadi Menjadi Obat Hati, Fikiran dan Jiwa. Rasulullah bersabda :
” Janganlah kamu terlalu membebani jiwamu dengan segala keseriusan hidup. Hiburkanlah dirimu dengan hal-hal yang ringan dan lucu kerana jikalau jiwa terus dipaksa memikul beban-beban yang berat, ia akan menjadi keruh.” ( HR Ibnu Majah no. 1130)
Dapat menenangkan hati yang marah dan emosi orang lain dan diri sendiri. Anas bin Malik meriwayatkan, dia berkata,

” Suatu hari aku dan para sahabat berjalan bersama-sama Rasulullah s.a.w. Ketika itu baginda memakai selimut dari daerah Najran yang hujungnya agak kasar. Tiba-tiba baginda bertemu dengan seorang Badwi( Arab Pedusunan). Tanpa disangka, lelaki Badwi itu langsung menarik selimut Rasulullah s.a.w dengan kuat sehingga aku melihat kesan merah di bahu baginda. Lelaki Badwi itu dengan kasar berkata, “Suruh orangmu memberi harta Allah kepadaku yang engkau simpan sekarang juga!” Kelakuan kasar dan sombong si Badwi tersebut membuatkan para sahabat sangat marah dan ingin mengajarnya. Namun Rasulullah melayani sikap kasar lelaki Badui itu dengan senyuman dan berkata kepada kami dengan senyum manis pula, “Berilah lelaki ini makanan apa sahaja yang dia mau. Kami lantas memberi si Badui makanan yang dia pinta. Dan kami tidak jadi mengajar si Badui kerana senyuman Rasulullah s.a.w.
( HR at-Tabrani no. 7695 )
Manfaat senyum itu luar biasa, dampaknya bagi kesehatan diri sendiri dan berdampak pada orang lain pula.

Di Dalam al-kitab, Tuhan Yesus berkata didalam Yohanes 15:11 “Semuanya itu kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh”
Ada sebuah kata mutiara Dhamma/ Buddha: “Senyum adalah bahasa yang paling indah didunia ini, jika semua orang didunia ini tidak melupakan senyum mereka, kita akan damai dan bahagia, bebas dari kebrutalan, kekerasan, kebiadaban, peperangan dan pertikaian dari orang-orang yang lupa akan senyum mereka. Karena semua itu membahagiakan banyak orang. Tersenyumlah sebelum berakhirnya senyuman itu.”
Lalu,  sebuah kisah disaat Buddha ketika ada orang-orang menyerang-Nya dan berusaha mempermalukan dengan kata-kata kasar, air muka Buddha tidak pernah berubah. Dikatakan bahwa Beliau tersenyum, senyuman selalu mengawali ucapan-Nya (mihita pubbangama).

Ernest F. Fenollosa menilai: “Kesan terhadap tokoh ini (Buddha), berdasar pandangan orang untuk pertama kali, menunjukkan Dia memiliki kesucian yang hebat. Anggaplah berkelakar, seorang Kristiani yang berwawasan luas (=dirinya sendiri) juga dapat dengan bebas terdorong untuk membungkukkan diri di hadapan senyuman-Nya yang manis dan penuh kekuatan.”

 Salam

Apakah Definisi Kata Salam, Sapa Dan Senyum Menurut KBBI ?
Salam adalah suatu tindakan untuk memberikan rasa damai atau menyatakan hormat kepada orang lain, pengertian kata salam itu sendiri menurut KBBI adalah damai atau pernyataan hormat.Salam bisa berbentuk ucapan seperti “Selamat Pagi” , “Selamat Siang” , “Selamat Malam” dsb.

Salam adalah suatu tindakan untuk memberikan rasa damai atau menyatakan hormat kepada orang lain. Dalam dunia pariwisata sangat penting untuk pelaku wisata pada suatu destinasi wisata untuk memberikan salam kepada wisatawan, contoh salam yang dapat di gunakan ialah “Selamat datang” atau “Selamat menikmati pelayanan yang telah kami sediakan” dsb. Hal tsb dapat berdampak positif bagi wisatawan sendiri akan merasa lebih nyaman karena mereka akan menganggap bahwa pelaku wisata nya sangat ramah.


SALAM, artinya damai; pernyataan hormat

Dalam perspektif Islam, mengucapkan salam assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh --atau ringkasnya assalamu'alaikum-- artinya menyampaikan pesan damai, rasa hormat, dan doa.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh artinya "semoga keselamatan, keberkahan, dan kasih sayang (rahmat) dari Allah SWT menyertai Anda/kalian".

apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya atau balaslah penghormatan itu (dengan serupa dengannya). Q.S. An Nisa' ayat 86.

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Kamu sekalian tidak akan masuk surga sebelum kamu beriman, dan kamu sekalian tidaklah beriman sebelum kamu saling mencintai. Maukah kamu akun tujukan sesuatu yang apabila kamu mengerjakannya maka kamu sekalian akan saling mencintai? Yaitu sebarluaskanlah salam di antara kamu sekalian. HR. Muslim

Dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :"Sesungguhnya orang yang  paling utama di sisi Allah adalah orang yang lebih dulu memberi salam."( HR. Abu Dawud & Tirmidzi)

Al-Quran menegaskan, selain doa, salam adalah penghormatan.
"Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah "Salam sejahtera dari segala bencana " dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka (QS Al-Ahzab:44).

"As-Salam termasuk salah satu asma Allah Ta'ala yang diletakkan Allah dibumi, maka sebarkanlah. Karena apabila orang muslim melewati sekelompok orang, lalu ia memberi salam kepada mereka, maka ia memiliki kelebihan satu derajat diatas mereka dengan mengingatkan salam kepada mereka. Jika mereka tidak menjawabnya, maka ia dijawab oleh yang lebih baik dari mereka (yakni para malaikat)" (HR. Al-Bazzar dan Baihaqi).

Sejarah Salam

Sejarah salam sama tuanya dengan sejarah umat manusia. Ucapan salam sudah ada sebelum Nabi Adam as diturunkan ke dunia.

Adam as mengucapkan : "Assalamualaikum" dan para malaikat pun menjawab : "Assalamu'alaika wa rahmatullah". Kata warahmatullah yangg ditambahkan para malaikat berarti: "Semoga Allah memberi rahmat kepadamu" (HR. Muttafaqun 'Alaih).

Salam adalah ekspresi budaya sekaligus identitas penggunanya. Salam tak dapat dilepaskan pula dari khalayak yang disasarnya. Sebagai bentuk bahasa lisan dan tulisan, salam merupakan bentuk interaksi komunikasi antara penyampai dan penerima pesan. Ucapan salam selalu memiliki latar belakang budaya, termasuk etnik, agama maupun kelompok.
Salam yang kita kenal umum tidak hanya ucapan selamat pagi, selamat malam atau selamat makan. Makna salam dari konteks agama maupun budaya, merupakan ucapan penghormatan dan do’a.

Merujuk pada kajian antropologi, salam merupakan bagian dari kebudayaan suatu masyarakat sebagai sebuah sistem tindakan, gagasan dan hasil karya manusia. Salam adalah satu cara bagi seseorang untuk secara sengaja mengkomunikasikan kesadaran dan kehadiran orang lain, untuk menunjukan perhatian, menegaskan hubungan dari status sosial antar individu atau kelompok orang yang berhubungan satu sama lain.

Dalam keberagaman suku dan agama di Indonesia, salam memiliki kekhasan dan makna tersendiri. Salam merupakan salah satu kalimat dan frasa penting dalam kehidupan umat beragama, secara primordialisme sebagai media komunikasi dan sosialisasi. Dalam lingkungan masyarakat, salam di mulai untuk mengawali pembicaraan saat menyapa, bertamu, berkomunikasi lewat telpon, berpidato dan sebagainya. 

Salam merupakan bagian dari elemen kebudayaan. Dalam persfektif agama, menebarkan salam bahkan mempunyai spirit dan simbol tesendiri sebagai salah satu amalan dan ibadah yang dianjurkan seperti masyarakat muslim mengucapkan salam Assalammualaikum wa Rahmautullahi wa Barokatuh dalam agama islam, yang kurang lebih memiliki makna “Semoga keselamatan tercurah bagimu serta rahmat Allah dan barakah-Nya”. Jawaban dari salam ini adalah “wa ’ Alaikumussalam wa Rahmatullahi wa Barakatuh”, yang maknanya “Dan semoga bagimu keselamatan, rahmat Allah dan barakah-Nya.  Secara harfiah maknanya adalah selamat, damai dan sejahtera.

Om Swastyastu bagi agama Hindu artinya “Semoga selamat atas Tuhan Yang Maha Esa” yang menerima salam lalu mengucapkan   Om Shanti shanti (maknanya kurang lebih semoga damai).

Istilah “Nammo Buddhaya” sering diistilahkan sebagai salam antara umat budha. Maknanya adalah “Terpujilah Semua Budha”. Pujian ini banyak kemudian digunakan sebagai salam dan sarana bertegur sapa antara sesama pemeluk Budha. Di kalangan kaum nasrani dan yahudi dikenal Shalom.

Disinilah fungsi salam bermakna saling mendoakan antara dua orang, yakni pemberi salam dan yang menjawabnya dimana saling mendoakan satu sama lain, selain Untuk membina hubungan yang harmonis dan mempererat persaudaraan dalam pergaulan di masyarakat.
Om Swastiastu adalah salam yang kita ucapkan bila bertemu dengan orang lain, sapaan sekalugus doa untuk lawan bicara agar orang tersebut selalu diberkahi oleh TuhanYang Maha Esa.Salam umat Hindu ini sekarang telah menjadi salam resmi dalam pertemuan pertemuan resmi.

OM adalah aksara suci untuk Sang Hyang Widhi.
Istilah Om ini merupakan istilah sakral sebagai sebutan atau seruan pada Tuhan Yang Mahaesa. Om adalah seruan yang tertua kepada Tuhan dalam Hindu. Setelah zaman Puranalah Tuhan Yang Mahaesa itu diseru dengan ribuan nama. Kata Om sebagai seruan suci kepada Tuhan yang memiliki tiga fungsi kemahakuasaan Tuhan. Tiga fungsi itu adalah, mencipta, memelihara dan mengakhiri segala ciptaan-Nya di alam ini. Mengucapkan Om itu artinya seruan untuk memanjatkan doa atau puja dan puji pada Tuhan.
Jadi arti keseluruhan OM SWASTIASTU adalah
“Semoga ada dalam keadaan baik atas karunia Hyang Widhi”.
Istilah “Nammo Buddhaya” sering diistilahkan sebagai salam antara umat budha. Maknanya adalah “Terpujilah Semua Budha”. Pujian ini banyak kemudian digunakan sebagai salam dan sarana bertegur sapa antara sesama pemeluk Budha.

Salam Yudaisme ada salam:”Shalom aleichem”, dalam agama Kristen diucapkan salam: “Shalom Aleichem b’Shem Ha Mashiach”. Kedua salam dalam Yudaisme dan Kekristenan ini ada dalam bahasa Ibrani. Bahasa Arab dan bahasa Ibrani termasuk dalam rumpun bahasa-bahasa Semitik yang banyak digunakan di Timur Tengah. Agama Yahudi (Yudaisme), Kristen dan Islam sendiri adalah termasuk agama monotheisme Abrahamik/Ibrahimi. Adapula yang menggunakan istilah “shaloom” yang bermakna keselamatan.

Di Indonesia kita kerap kali mengenal salam dari berbagai suku bangsa, mulai dari Sampurasun (Sunda) dibalas rampes, Horas (Batak – Tapanuli Selatan) dibalas pula Horas. Suku Dayak "Adil ka`talino bacuramin ka`saruga basengat ka`jubata", selanjutnya dibalas dengan perkataan dengan perkataan "Arus..., arus..., arus".

Setiap salam ini sebagai bagian dari komunikasi sangat dipengaruhi oleh simbol budaya dan situasi masyarakat sebagai media perekat dan identitas. Orang asing di luar masyarakat kerapkali menggunakan salam tersebut untuk adaptasi dan menghargai masyarakat.

Sapa

Sapa dalam KBBI berarti perkataan untuk menegur orang lain (mengajak bercakap-cakap dsb.) Sapa dapat dilakukan dengan menyebutkan nama orang yang kita temui, atau dengan mengucapkan kata “Hey”, “Hallo” dll.

Begitu juga dengan Sapa, jika pelaku wisata dapat menghafalkan nama-nama dari para pengunjung maka mereka pun akan merasa di layani dengan sangat baik. Karena di Indonesia ada sebuah pepatah mengatakan “Jika tak kenal tanda tak sayang” sesuai makna dari pepatah tsb. Seharusnya pelaku wisata di Indonesia harus mempraktekan makna dari pepatah tsb. Dengan begitu para wisatawan akan pulang dengan rasa senang

The power of saying hello is truly noticing others is fundamental to their self-worth


Kita semua membutuhkan pengakuan. Kita perlu merasa bahwa kita peduli. Ini tidak berarti bahwa kita harus berjalan untuk kemuliaan dan kehormatan, tetapi setiap manusia memiliki keinginan dasar dan alami untuk diakui sebagai seseorang yang signifikan.

Salam sangat penting dalam kehidupan kita. Belajar untuk menyambut dan menghargai orang. Hal ini dapat pergi sepanjang jalan untuk membantu Anda ketika Anda tidak diharapkan. Beberapa orang mengatakan; berbuat baik kepada orang-orang yang Anda temui di jalan karena Anda dapat melihat mereka di jalan bawah. Rendah hati, cinta dan menghormati orang-orang di sekitar Anda.

“Tidak halal bagi seseorang apabila ia memutuskan hubungan dengan saudaranya sesama muslim melebihi tiga hari, keduanya saling bertemu namun saling mengacuhkan satu sama lain dan yang terbaik dari keduanya adalah yang memulai menegur dengan mengucapkan Salam.” (Hadits Riwayat AI  Bukhari, no. 5727  dan Muslim, no. 2560)

Kemudian menurut Artadi (1987:2) bahwa, ”dalam aspek lain hubungan antara warga ini menonjol juga dalam hal pentaatan terhadap kebiasaan pergaulan hidup yang dihormati yang dapat berupa tata susila, sopan santun, hidup dalam pergaulan di suatu desa, yang sedemikian dianggap patut seperti cara bertegur sapa, tolong-menolong orang yang kena musibah, ssaling tolong dalam menanam padi, saling membantu dalam soal membuat rumah dll.

Umat Hindu Bali punya tatakrama khusus dalam bertegur sapa misalnya, komunikasi menyapa orang yang umurnya lebih tua penuh dengan rasa hormat, orang yang sebaya penuh rasa persahabatan, orang yang lebih kecil penuh rasa kasih sayang. Jika saat bertemu di jalan atau di tempat-tempat tertentu, berkomunikasi dengan saling menganggukkan kepala, tersenyum kecil, atau mengucapkan panganjali Om Swastyastiastu. Karena itu, ketika Bali berkembang menjadi destinasi pariwisata, tata karma berkomunikasi ini berhasil memikat hati wisatawan sehingga dengan cepat tersebar ke seluruh dunia sebagai daerah yang nyaman serta aman dikunjungi karena penduduknya sangat ramah dan murah senyum. Dalam upaya Pemerintah Bali mengembangan pariwisata budaya sejak tahun 1970-an, slogan smaile is beautifull menjadi kekuatan baru dalam jargon-jargon iklan promosi pariwisata.

Zaman sekarang ini, budaya bertegur sapa sudah sangat kurang diamalkan. Banyak sekali masyarakat yang enggan memberikan senyum meskipun  dengan tetangganya. Padahal senyum merupakan tegur sapa yang dapat menambahkan rasa keakraban dengan orang lain disekitar kita. Budaya ini seharusnya jangan sampai hilang, karena tegur sapa merupakan ciri khas budaya orang timur. Lagipula tidak ada ruginya, bila kita melakukan hal ini, toh juga bermanfaat bagi kita sendiri karena senyum itu adalah ibadah.

Manusia selain sebagai makhluk individu, manusia juga disebut sebagai makhluk sosial. Artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia yang lain. Sosialisasi dan komunikasi tersebut tentunya diawali dengan tegur sapa (move) atau sekedar senyum simpul yang manis, yang benar-benar menggambarkan ketimuran bangsa Indonesia. Sejarah juga telah membuktikan bahwa masyarakat Indonesia di mata dunia adalah masyarakat yang ramah-tamah, mudah bergaul serta menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan.

Tegur sapa (move) pada intinya adalah suatu pernyataan awal seseorang untuk dapat melakukan komunikasi dengan orang lain. Tujuan dari tegur sapa tersebut tidak lain adalah agar seseorang lawan bicara yang akan kita ajak berkomunikasi tersebut dapat merespon apa yang kita sampaikan. Namun kenyataannya bertegur sapa tersebut sangant sulit dilakukan oleh remaja atau pelajar zaman sekarang, umumnya mereka bertegur sapa hanya pada orang yang mereka kenal atau hanya pada guru yang pernah dan sedang mengajarnya saja. Di luar dari­pada itu, para remaja dan pelajar kita terkesan cuek dan merasa tidak mau tahu dengan keberadaan orang baru yang ada di lingkungan sekitar nya. Padahal, baik di sekolah ataupun di rumah pengajaran dan pembelajaran tentang hal tersebut sudah diajarkan sejak kecil.

Saat ini, kegiatan tegur sapa yang digandrungi oleh para remaja kita adalah melalui dunia maya di berbagai Sosial media seperti Facebook, Twitter dan lain sebagainya. Meskipun layanan yang ada pada internet tersebut disediakan untuk semua orang dalam berinteraksi atau bersosial dengan sesama, namun pada dasarnya kegiatan tersebut dilakukan tanpa bertatap muka dan saling sapa secara nyata. Namun didalam kemudahan bersosial dan ‘berselancar’ di internet ternyata selain telah memanjakan masyarakat dalam komunikasi, tetapi juga menjadikan kita masyarakat yang antisocial didalam dunia nyata.

Kenapa dengan sosial media kita menjadi masyarakat yang antisosial? Jawabannya sangat simple, secara tidak langsung kita telah mengikis dan menghilangkan budaya tegur sapa dan tatap muka di dunia nyata. Pasal nya, dengan berhubungan di sosial media dan chatting melalui jejaring sosial kita sudah merasa lebih dari cukup untuk bersosial. Akan tetapi, coba kita ingat dan renungkan bahwa dalam sehari sudah berapa kali kita dapat bertegur sapa serta bertatap muka dengan keluarga dan kerabat kita secara langsung?

Kebiasaan yang lumrah dilakukan masyarakat kita dalam bertegur sapa atau bertatap muka adalah dengan mengucapkan kata pembuka seperti; salam, hai, apa kabar, Pak, Buk, Om, tante, dan bentuk sapaan lainnya. Kendatipun kata-kata pembuka dan sapaan di atas tidak akan terucapkan atau terlontarkan, maka alangkah baiknya kita keluarkan sebuah senyuman manis yang dapat mewakili terjadinya tegur sapa dan tatap muka tadi. Bukankah sebuah senyuman itu bernilai ibadah di mata Allah SWT. Lalu, kenapa sebuah tegur sapa itu begitu mahalnya bagi masyarakat kita untuk diucapkan?


      Senyum Salam dan sapa dalam budaya Indonesia

Senyum, salam, dan sapa menjadi ciri bangsa indonesia. Kita termasuk kedalam golongan bangsa yang berada diwilayah timur. Ternyata didunia Indonesia dikenal dengan budaya "timur" nya, kemudian indonesia mendapat peringkat tertinggi di dunia dengan jumlah skor 98% dari survey yang dilakukan oleh The Smiling Report 2009 (lembaga yang mengurusi masalah senyum ).
Meskipun Indonesia mengalami penurunun berdasarkan dari Press Release. The Smiling Report 2011, namun hal tersebut jangan menjadi penghambat untuk tetap meningkatkan budaya yang telah tertanam sejak jaman dahulu. Peringakat yang pernah diraih harus menjadi motivasi bagi bangsa Indonesia untuk menjadikan senyum salam dan sapa, kembali menjadi kultur bangsa indonesia, harus terakulturasi kembali dalam kehidupan untuk memakai senyum, salam dan sapa. 

SENYUM SALAM DAN SAPA (Cermin Budaya Bangsa)

Negara / bangsa Indonesia sangat terkenal akan masyarakat atau pribadi bangsanya yang ramah-tamah, dalam artian orang atau masyarakat indonesia lebih mudah akrab dengan orang lain. Fakta yang ada, orang-orang yang berasal dari luar indonesia lebih mudah menyukai sifat atau perilaku orang indonesia yang ramah tamah, terutama karena orang-orang Indonesia murah ‘senyum’.

Bangsa Indonesia yang terkenal dan sudah menjadi cerminan pada bangsanya bahwa senyum, tidak mengenal suku, ras, bahasa, bahkan agama dalam konteks budaya bangsa. Karena dimata dunia indonesia memang diakui sebagai negara dengan penduduk yang paling ramah, baik, sopan, dan murah senyumnya. Jadi, senyum merupakan salah satu perilaku secara umum namun berbeda dalam konteks “Bangsa Indonesia” karena senyum adalah Cermin Bangsa.

Referensi

Agnesia, R S 2015, Jangan Sepelekan Budaya Salam, viewed 12 September 2016
Baker, B 2012, The Power of Smile-How smiling can cahnage your life and change the world, viewed 12 September 2016.
Berawal Dari Sebuah Sapaan (Senyum, Salam, Sapa) 2014, viewed 12 September 2016.
Cornelius 2011, Sebuah kisah nyata: Salam Maria adalah doa yang hebat, viewed 12 September 2016.
Damasio, A. 2006. Descartes' Error. Vintage (Rand).
DeMyer, W 1980 Technique of the Neurological Examination, New York: -Hill.
Harker, L. and Keltner, D. 2001. Expressions of positive emotion in women's college yearbook pictures and their relationship to personality and life outcomes across adulthood. Journal of Personality and Social Psychology, 80(1):112-124.
Gutman, R 2011, TED: The hidden power of Smiling, Youtube, viewed 12 September 2016.
Handoko, R 2014, Makna, pengertian arti dan faidah salam Islam-Asslamu’alaikum Wr.Wb, viewed 12 September 2016.
Harahap, F 2013, Lestarikan budaya asli Indonesia, viewed 12 September 2016.
Kekuatan Sebuah Senyuman (The Power of Smile) 2012, viewed 12 September 2012.
Maryam, P P 2013, 3S khas Bangsa Indonesia, viewed 12 September 2016.

Mahathera, P 2007, Buddha, pengendali pikiran, viewed 12 September 2016.
MIT Chaplain to the Institute 2015, the positive power of a smiple greeting, viewed 12 September 2016.
Mora, L 2014, 5 manfaat penting senyuman bagi psikologi, viewed 12 September 2016.
Musthofa, A 2013, Ilmu Budaya Dasar-Task 1 (Senyum-Cermin Budaya Bangsa), viewed 12 September 2016.
Oktaviani, F 2015, Manfaat senyum berdasarkan ajaran Islam juga berdampak pada kesehatan, viewed 12 September 2016
Om Swastiastu: “semoga ada dalam keadaan baik atas karunia Hyang Widhi” 2013, viewed 12 September 2016.
Panjalu, F G 2012, ucapan salam dalam perspektif berbagai agama, viewed 12 September 2016.
Pitner, L 2016, What happens in the Brain when we smile? –The Science behind your smile part 4, viewed 12 September 2016.
Purves, D 2001 et al., Neuroscience. 2nd ed. , Sunderland, MA: Sinauer Associates
Rifa’I, H 2015, Ilmu Budaya dasar-dua kebudayaan penting Indonesia yang hampir punah; hilangnya budaya tegur sapa, viewed 12 September 2016.
Said, F 2010, Tips sehat-manfaat senyum secara psikologis dan kesehatan, viewed 12 september 2016.
SBR, A, kata-kata mutiara Dhamma, viewed 12 September 2016.
http://aggacitto.blogspot.co.id/2011/08/kata-kata-mutiara-dhamma.html
S Rohani Citra, N 2010, Manusia dan Kebudayaan: Budaya senyum Indonesia, viewed 12 September 2016.
Seni sebuah senyuman, viewed 12 September 2016.
Smile Train, power of a smile 2014, Youtube, viewed 12 september 2016.
https://www.youtube.com/watch?v=3XRfFfViafk
Sustarina, Y, 2016, Budaya salam, viewed 12 September 2016.
Storynesia-senyum salam sapa 2014, Youtube, viewed 12 September 2016.
Sweeney, M 2015, Key to Happiness: The Power of Smile, viewed 12 September 2016.
The Power of your smile 2015, Youtube, viewed 12 September 2016.
Trivena, S 2015, Budaya senyum sapa salam, viewed 12 September 2016.
Widrich, L 2013, The Science of Smiling: A guide to World’s most powerful gesture, viewed 12 September 2016.
10 Manfaat senyum dalam versi Rasulullah SAW 2014, viewed 12 September 2016.
http://www.kabarmuslimah.com/10-manfaat-senyum-dalam-islam-versi-rasulullah-s-a-w/




















































No comments:

Post a Comment