Mengkaji Budaya Senyum, Salam dan Sapa dalam berbagai aspek kehidupan dan di dalam masyarakat Indonesia.
Etika dalam berbudaya melalui
senyum, salam dan sapa sudah di lestarikan semenjak dahulu kala, karena budaya
Indonesia sifatnya yang kekeluargaan dan saling tolong menolong. Kebiasaan
memberikan senyuman salam dan sapaan saat bertemu orang yang lebih tua ataupun
teman sebaya bahkan orang lain telah menjadi tradisi yang melekat pada diri,
bahkan gambaran bagi orang Indonesia.
Memberikan senyuman, salam dan
sapaan merupakan ciri yang menunjukan kepedulian antar masyarakat, dan juga
menunjukan rasa hormat kepada orang lain atas keberadaannya, maka senyum, salam
dan sapa menunujukan respek seseorang terhadap eksistensi orang lain.
Memberi sebuah senyuman, salam dan
sapaan dinilai sebagai budaya yang tetap harus dilestarikan dari segala
lembaga-lembaga social maupun di lembaga pendidikan yang wajib mengjarkan
budaya tata krama ini. Bahkan budaya ini dianggap telah menjadi jati diri dan
tradisi orang Indonesia yang menyngkut etika dan moral seseorang terhadap orang
lain. Dengan memberikan sebuah senyuman, salam dan sapaan dipercaya dapat
membagkitkan kesan yang baik dan positif, membangkitkan rasa senang serta
sebuah penghormataan dan penerimaan.
Banga Indonesia sudah terkenal
dengan keramah tamahannya dan sudah diakui oleh dunia yang sudah menjadi jati
diri bangsa ini dan juga merupakan cerminan bangsa, dan contoh bagi dunia.
Tradisi yang unik dan budaya yang
umum dapat dilihat, diartikan dan memiliki sejarah yang panjang seperti budaya
umum contohnya tari-tarian, bahasa dan seninya yang beragam, namun budaya
senyum salam dan sapa terlihat secara fisik namun sedikit dalam artiannya,
pengertiannya dan pemaknaannya. Dari hal kecil seperti budaya senyum, salam dan
sapa bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang sangat bertoleran meski hidup
dalam lingkup budaya yang majemuk dari ras, agama bahasa, tradisi dan adat
istiadat.
Seiring berjalannnya waktu, di zaman
globalisasi dan individualisme yang di terpengaruh oleh budaya asing, rasanya
budaya yang sudah berakar dalam diri masyarakat Indonesia semakin lama semakin
memudar. Msayarakat Indonesia yang hidup di kota-kota besar yang memliki taraf
hidup lebih tidak lagi membiasakan budaya ini, mereka cenderung hanya
menghormati dan peduli kepada diri sendiri dan orang-orang yang dinilai sama
dengan dirinya. Namun, kata memudar diatas, memudar bukan berarti hilang.
Budaya senyum, salam dan sapa
senantiasa menaungi pribadi masyarakat Indonesia, walau dihempasnya zaman dan
budaya asing. Orang Indonesia masih memiliki sifat keramah-tamahannya yang kuat
dibanding Negara lain. Makanya budaya tersebut perlu dibangkitkan lagi,
dibiasakan dan jangan sampai memudar hingga hilang jejaknya. Kita terinspirasi
oleh budaya asing, itu baik selama budaya kita sendiri tidak terlupakan, dan
menyadari bahwa kita memiliki budaya sendiri yang amat sangat baik dan luhur
dari sifat dan etikanya. Banyak budaya luar yang terinspirasi oleh budaya
Indonesia sendiri, dan kita wajib melestarikannnya dan bangga dengan budaya
kita sendiri, tentunya budaya-budaya yang baik dan luhur mengenai etika dan
moral terhadap kebaikan antar manusia Indonesia yang budayanya majemuk
ini.
Terkadang kita terlalu banyak
mengagumi budaya luar sehingga kita lupa dengan budaya kita sendiri, makanya
terjadi hilangnya identitas diri dalam masyarakat Indonesia dan terlupakan.
Terlahir atas asa Bhinneka Tunggal
Ika, bangsa Indonesai mengusung dirinya sendiri memalui sebuah cita-cita mulia
“berbeda-beda namun tetap satu jua”. Sebuah kata pemersatu bangsa untuk
menghapus semua bentuk penjajahan. Bermula dari sejarah Sumpah Palapa, sumpah
Pemuda dan diakhiri dengan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, Indonesia sebagai
bangsa yang besar telah menemukan jati dirinya yang sejati.
Sebagai upaya eksistensi yang kekal,
sebuah sifat saling menghargai dan menghormati akan keberagaman harus
diterapkan pada setiap lini kehidupan. Pondasi yang telah kuat dari bapak
pendiri bangsa dan juga sejarah yang jauh yang harus berdiri tegak diatas
pondasi kuat ini.
Maka
dari itu, kajian budaya senyum, salam dan sapa ini diharapkan dapat menguatkan
tradisi ini kembali yang menjadikan jati diri dan cermin bangsa karena ini
menyangkut etika dan moral dalam bermasyarakat yang sudah sejak lama diterapkan
namun memudar seiring waktunya. Kemudian, senyum, salam dan sapa juga menyagkut
sopan santun, namun kajian ini akan memfokuskan pada senyum, salam dan sapa
yang akhirnya menimbulkan sopan santun. Mari kita kaji budaya Senyum, salam dan
sapa satu persatu:
Senyum
“We
shall never know all the good that a simple smile can do” Mother Teresa
"Tersenyumlah
dengan hati yang ikhlas, maka kau akan mengetahui betapa dahsyat dampak yang
ditimbulkan dari senyuman itu."
“Terlalu
sering kita meremehkan kekuatan dari sebuah sentuhan, senyuman, kata-kata yang
manis, telinga yang mendengarkan, dan pujian yang jujur, atau tindakan-tindakan
kecil dari sebuah kepedulian, yang semuanya memiliki potensi untuk mengubah
kehidupan di sekitar.”– Leo F. Buscaglia –
“the
expression one wears on one’s face is far more important than the clothes one
wears on one’s back.” – Dale Carnegie
“Smile
and the world will smile with you.” — Unknown
“Senyum
adalah seribu bahasa” –Epy Koesnandar
2Pac,
the rap legend that passed away realise the benefits of smiling, in his lyrics
to ‘Power of a Smile’ he raps:
“The
power of a gun can kill, and the power of fire can burn
The
power of wind can chill, and the power of mind can learn
The
power of anger, can raise inside until it tears you apart
But the power of a smile, especially
yours, can heal a frozen heart
Apa itu senyum?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), senyum didefinisikan sebagai gerak tawa ekspresif yang tidak bersuara
untuk menunjukkan rasa senang, gembira, suka, dan sebagainya dengan
mengembangkan bibir sedikit. Tentunya jika ada seseorang tersenyum kepada kita,
maka kita harus membalas senyum juga sebagai tanda bahwa kita menghargau orang
tersebut.
Dalam teks agama, senyum bernilai
ibadah karena dianggap memiliki kesamaan dengan sedekah. Orang telah dianggap
bersedekah hanya dengan tersenyum kepada orang lain. Tentu senyum yang dimaksud
adalah senyum tulus, murni. Karena pada kenyataannya ada varian senyum yang
dianggap kurang baik semisal senyum sinis dan senyum mengejek.
Asal muasal senyum? Sejak kecil,
bahkan bayi semua manusia bisa tersenyum, terkecuali yang memiliki kelainan
atau mungkin penyakit yang membuat mereka tidak atau kurang suka tersenyum.
Senyum menurut sebagian orang merupakan hal biasa yang sering dilakukan oleh
setiap orang, bahkan hewan sekali pun tak jarang melakukan hal tersebut. Namun yang
membuat senyum berbeda adalah, ketika seseorang tersenyum, ternyata mereka
merasakan sesuatu berbeda, karena faktanya energi yang dikeluarkan untuk
tersenyum lebih sedikit, dibanding ketika kita marah/menangis. Oleh karena itu
untuk tersenyum seseorang tidak memerlukan energi yang banyak, dan tidak sulit
untuk melakukannya.
Jika anda merasa ibadah itu sangat
berat, mengapa tidak mencoba dari hal yang paling kecil? Yaitu, adalah sebuah
senyuman suatu perbuatan kecil, namun bisa memberi dampak yang besar dan
merupakan sebuah ibadah. Walau, hanya sesaat, senyuman akan memberkan kesan
tersendiri bagi kita mauun seseorang yang kita beri senyuman. Mungkin
akan tersasa berat, apalagi kepada orang yang anda tidak sukai. Padahal,
senyuman akan mengikis permusuhan, menengkan keresahan dan membangkitkan
semnagat bagi mereka yang berkecil hati, juga menciptakan kebahagiaan bagi
mereka yang tulus memberikan senyumannya.
Kemudian, dalam hubungan percintaan,
sebuah senyuman bermakna bahwa anda mengaguminya, menyukainya dan bahkan
mencintainya. Dan dalam hubungan keluarga, sebuah sebyuman akan bermakna bahwa
anda menghormati dan menyanyangi orang-orang terkasing terutama orang tua anda.
Sedangkan dalam hubungan karir dan
bisnis, sebuah senyuman akan bermakna bahwa anda menghargai dan menyegani
rekan-rekan di sekliling anda. Seseoarang yang akan marah tidak akan menjadi
marah ketika melihat anda senantiasa tersenyu, saat bertemu dengannya, segala
yang dimulai dengan kesan yang baik akhirnya juga akan baik, seperti sebuah
senyuman. Itu artinya, senyuman bisa meredam amarah seseorang. Terlebih ketika
anda berdagang, konsumen tidak akan tertatik jika pelayan anda tidak ramah dan
tidak menyebar senyum. Terkadang justru mereka lebih memilih pelayanan yang
ramah dengan harga produk yang lebih mahal ketimbang murah, namun pelayanannya
buruk. Artinya, senyuman bisa mengalahkan uang.
The
Power and the science of Smile
Senyuman
adalah urutan kedua dari 43 habit list mengenai absolutely happy people. Jika
anda bisa membalikan senyuman menjadi kebiasaan, kemudian anda bisa membalikan
kebagiaan menjadi kebiasaan. Senyuman memiliki kekuatan yang besar. Anda bisa
meringankan ketakutan, ketidaknyamanan dan kecemasan yang dialami tidak hanya
diri anda, tetapi orang yang juga merasakan perasaan itu. Ketika anda
bertemu seseorang atau teman dan kerabat anda yang sedang sedih, takut atau
gugup dan sebagainya cobalah tersenyum kepadanya dan lihat bagaimana membuat
mereka merasa.
Penelitian
telah membuktikan bahwa memproduksi perasaan senang untuk menjadi sehat dan
senang itu seperi lingkaran kebahagiaan. Tersenyumlah maka anda akan merasa
senang, anda merasa senang maka anda tersenyum! Bahkan jika anda tidak merasa
baik, coba untuk tersenyum, dan liat apa yang anda rasakan!
Senyuman
juga merupakan kunci dalam mambangun hubungan yang sehat dan murni. Senyuman
juga hal yang krusial untuk kesan awal. Tersenyum ketika anda bertemu orang
untuk pertama kalinya meninggalkan kesan kepada orang itu bahwa anda senang
bertemu dengannya dan menunjukan bahwa anda orang yang positif. Kesan ini yang
akan bertahan kepada orang lain.
Lihat
video dari TED, oleh Ron Gutman yang menyampaikan pengertian yang menarik
mengenai the power of smiling! Dan video lainnya yang menginspirasi.
Kemudian,
ada sebuah pertanyaan, mengapa lukisan Mona Lisa menjadi salah satu lukisan
yang paling terkenal sepanjang masa? Pertanyaan ini telah dipertanyakan banyak
orang sejak zaman dahulu. Dan salah satu kemungkinana jawabannya adalah karena
keunikan senyumannya.
Senyum adalah “symbol yang memiliki isi emosi positif yang paling tinggi” sebuah kesimpulan darI Andrew Newberg.
Apa yang terjadi pada otak kita ketika kita tersenyum?
Coba bayangkan anda berada dalam situasi yang positif dan anda
akan bertemu teman anda yang sudah lama sekali tidak berjumpa. Ini artinya,
sinyal saraf berjalan dari korteks otak anda menuju batang otak (bagian tertua
otak kita). Dari sana, otot cranial membawa sinyal lanjut terhadap otot
tersenyum di wajah anda. Terdengar sangat simple bukan?
Namun, itu adalah awalannya. Ketika kita tersenyum otot-otot
dimuka kita berkontrkasi, sehingga ada umpan balik yang positif yang kembali ke
otak dan memperkuat perasaan suka cita. “tersenyum merangsang mekanisme reward
otak dengan cara yang bahkan cokelat sendiri, yang dianggap baik untuk
kesenangan-menyebabkan ketidakcocokan”. Tersenyum seperti memberikan kita
kesenangan yang sama dan yang melatih penyebab bagaimana otak kita
merespon.
Makanya penelitian
terbaru menyimpulkan “bahwa senyuman dapat menjadi rangsangan seperti halnya
menerima 16.000 poundsterling tunai”
Ini adalah penjelasan yang singkat dari perbedaan otot-otot
cranial yang mengaktifkan muka kita:
Untuk membuat ekspresi
wajah, anda bisa memakai salah satu daru dua jalur di otak: satu untuk gerakan
yang disengaja/ dengan kesadaran (voluntary movement) dan yang sama sekali
berbeda untuk ekspresi emosi tanpa disengaja/ tanpa sadar (Involuntary
movement).
Untuk mengetahui
perbedaan hal ini, mari mengkaji sedikit tentang otak. Otak terdiri dari 3
bagian major: batang otak, otak kecil dan otak depan (korteks serebral atau
cerebrum). Batang otak dan gambar otak kecil adalah bagian tertua dan paling
primitive dari otak. Mereka mengurus kegiatan secara disengaja (Voluntary
movement) seperti pernapasan dan gerakan sadar tubuh. Gerakan disengaja
(Voluntary movement) mulai dari daerah tertentu di korteks otak yang
didedikasiakan untuk bergerak badan. Daerah ini disebut strip bermotor
kortikal. Theimpulse untuk memindahkan jari-jari, untuk mengetik kata-kata ini
dikirim dari tangan mengunakan system motorik pyramidal, system saraf yang
didedikasikan untuk tujuan ini. Gerakan tanpa disengaja/ tanpa sadar
(Involuntary movement) lain, seperti senyum spontan atau tetap seimbang sambil
berjalan, muncul dari bagian yang sama sekali berbeda dari otak. Ekspresi wajah
spontan mulau di daerah subkortikal yang merupakan bagian terkait dari system
limbic, bagian dari otak yang didedikasikan untuk emosi. Sinyal-sinyal ini
sebagai dikirim pada jalur yang berbeda, system ekstrapiramidal.
Dua jalur motorik, piramdia dan ekstrapiramidal, menghasilkan
gerakan yang sangat berbeda. Jalur piramida adalah jalur disengaja/ sadar
(voluntary movement), yang berarti bahwa gerakan ini secara sadar ditentukan
dan diproduksi karena usaha. Otot-otot dapat bergerak sangat cepat atau sangat
lambat dan gerakan yang diadakan untuk waktu yang panjang atau pendek, semua
didasarkan keinginan individu.
Jalur ekstrpiramidal adalah sebaliknya, gerakan wajah dari fungsi
ini seperti reflex. Segala sesuatu tetang gerakan halus dan disinkronkan,
konsisten di hamper setiap keadaan. Senyum Duchenne dihasilkan oleh jalur
ekstrapiramidal ini dan menunjukan tindakan reflex seperti ini.
Kedua jenis senyum, Duchenne dan non-Duchenne, mulai dari bagian
yang berbeda dari otak, karena ini, akhirnya memiliki arti yang berbeda. The
Duchenne (kenikmatan) senyum dirangsang oleh perasaan senang, geli, atau konten
dan tidak di bawah kontrol sukarela. Tapi senyum disengaja sangat
berbeda.
Hal ini lebih seperti memutuskan untuk menyikat gigi atau membuka
kulkas. Anda dapat membuat senyum disengaja untuk jumlah hampir tak terbatas
dari alasan, tapi senyum yang benar adalah refleksi yang jelas kebahagiaan
Anda. Makanya, kita tersenyum ketika harus dibilangin. Tetapi kita juga
tersenyum (hamper tanpa sadar/disengaja) ketika kita senang, dan terlihat lebih
natural.
Senyum yang murni dan yang palsu/terpaksa?
Perbedaan dalam senyuman telah menarik bagi peneliti. Bahkan,
senyuman asil/murni memiliki naman. Itu disebut “senyum Duchenne”, yang
mempelajari fisiologi ekspresi wajah pada abad kesembilan belas.
Senyum Duchenne melibatkan kedua kontraksi sukarela/ disengaja dan
tidak sukarela/ tanpa sengaja dari dua otot: utama zygomatic (menaikkan sudut
mulut) dan orbicularis oculi (menaikkan pipi dan memproduksi keriput di sekitar
mata).
Senyum palsu atau, seperti yang saya suka menyebutnya, sebuah
"Say Cheese" senyum melibatkan kontraksi hanya utama zygomatic karena
kita tidak bisa secara sukarela kontrak otot orbicularis oculi.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa kedua jenis senyum sebenarnya
dikendalikan oleh dua bagian yang sama sekali berbeda dari otak kita.
Ketika seorang pasien dengan kerusakan pada korteks motorik pada
otak kiri otak mencoba untuk tersenyum, senyum adalah asimetris, dengan sisi
kanan senyum tidak bergerak sebagaimana mestinya. Namun, ketika pasien yang
sama spontan tertawa, senyum adalah normal tanpa asimetri. Ini berarti bahwa
senyum tulus dikendalikan oleh beberapa bagian lain dari otak.
Sekarang, ketika seorang pasien dengan kerusakan pada cingulate
anterior (bagian dari sistem limbik) di otak kiri mencoba untuk tersenyum,
tidak ada asimetri. Senyum itu adalah normal. Namun, ketika pasien yang sama
mencoba untuk tersenyum secara spontan, asimetri muncul.
Limbik System
Dengan demikian, “say cheese” dikendalikan oleh korteks motor
sementara gerakan-terkait emosi, seperti senyum Duchenne, dikendalikan oleh
sistem limbik (pusat emosi otak).
Tapi, apakah itu benar-benar masalah jika senyum Anda buat atau
otentik?
Rupanya, itu penting banyak untuk kepuasan hidup Anda dan kualitas
pernikahan. Makanya, senyuman yang murni dan asli akan membuat anda lebih
bahagia dari yang anda pikir.
Tersenyum lah untuk kesehatan kita, kesuksesan dan rasa bahagia
Tersenyum bisa mengubah otak kita, melalui umpan balik yang kuat kita
bahas di atas. Dan otak Anda melacak senyum Anda, jenis seperti scorecard
senyum. Ia tahu seberapa sering Anda tersenyum dan yang menyatakan keseluruhan
emosional Anda berada di karena itu.
Tersenyum mengurangi stres bahwa tubuh dan pikiran merasa, hampir
mirip dengan mendapatkan tidur yang baik, menurut studi terbaru. Dan tersenyum
membantu untuk menghasilkan emosi yang lebih positif dalam diri Anda. Itu
sebabnya kita sering merasa lebih bahagia di sekitar anak-anak - mereka
tersenyum lagi. Rata-rata, mereka melakukannya 400 kali sehari. Sementara
orang-orang bahagia masih tersenyum 40-50 kali sehari, rata-rata dari kita
hanya melakukannya 20 kali.
senyum meningkatkan system daya tahan tubuh; saat orang tersenyum
funsi imunnya meningkat, membuat lebih releks. Senyum mengontrol tekanan darah;
saat tersenyum ada penurunan nilai tekanan darah yang terukur.
Kebahagiaan seseorang bisa diprediksi dari sebaris senyuman yang
menghias wajahnya. Apalagi bila senyum tersebut tulus dari hati, maka akan
memancarkan bahagia dan kecantikan alami seseorang. Karena itulah senyuman
disebut sebagai ekspresi yang menggambarkan emosi. Layaknya spiral yang naik ke
atas, senyum akan meningkatkan kebahagiaan yang anda rasakan.
Sebuah riset di University of Kansas menemukan bahwa senyuman
menunjukkan kemampuan seseorang sdalam mengatasi stress yang dihadapinya.
“Peribahasa lama mengatakan, ‘tahanlah rasa sakit tanpa mengeluh’, telah
menunjukkan bahwa tersenyum tidak hanya penting untuk indikator kebahagiaan
nonverbal, tetapi juga menjanjikan obat bagi semua jenis masalah yang membuat
stress,” kata Tara Kraft, pemimpin penelitian, seperti dilansir dari Daily
Mail.
Berdasarakan ucapan para pakar psikologi bahwa senyuman itu akan
menambah kecantikan pada wanita sebesar 20%. Menurut saya pribadi memang benar,
orang lain yang tersenyum lebih tampak menawan bahkan bagi pria atau laki-laki
akan terlihat lebih tampan saat tersenyum.
Senyum membuat anda tetap positif dan lebih berpikiran dan aura
positif; semyuman mampu menumbuhkan pikiran positif. Alasannya,
saat tubuh mengirim sinyal dari pikiran positif, maka tubuh akan menerima pesan
sebagai harapan hidup yang baik.
Ketika anda tersenyum, maka senyum tersebut akan mengirimkan
sinyal ke tubuh anda bahwa ‘hidup anda saat ini baik-baik saja’.
sebuah studi di Skotlandia pada tahun 2011 di Face Research
Laboratory menemukan bahwa pria dan wanita lebih tertarik pada gambar dengan
mimik wajah tersenyum. Faktanya, kebanyakan orang mengaku lebih senang melihat
orang yang mudah senyum daripada seseorang yang terlihat jutek dan ketus.
Benarlah bahwa senyuman seseorang mengandung makna keindahan tersendiri di mata
orang lain.
Senyum dapat merangsang orang lain tersenyum (Contaginous); Ketika
seseorang tersenyum maka senyum tersebut akan membuat suasana menjadi lebih
cerah, mengubah mood orang lain yang ada disekitarnya dan
membuat semua orang menjadi senang.
Senyum Menunjukan karakter; Seseorang yang mudah tersenyum identik
dengan sosok yang ramah, terbuka dan percaya diri.
Senyum Sebagai Wujud Penghargaan; misalkan saat ini kita punya
profesi sebagai satpam di bank, penjaga pintu masuk mall atau hotel maupun
penjaga loket parkir, apa yang akan kita rasakan bila ada pengunjung yang mau
tersenyum kepada kita? Tentunya kita akan merasa sangat senang sekali. Perasaan
itu juga akan dirasakan oleh orang lain yang memiliki profesi tersebut, ketika
kita mau menebar senyuman ikhlas untuk mereka. Sebab untuk masa sekarang ini,
berapa banyak orang berduit yang rela tersenyum untuk orang kecil? Mereka akan
lebih respek dengan kita, karena merasa dihormati dan dihargai.
Senyum Mampu Mendatangkan Kebahagiaan; Saat kita
sedang sedih, biasanya kita selalu mengurung diri atau menyendiri. Badan terasa
lemas dan kepala akan tertunduk lesu. Disaat itulah kita akan merasa sebagai
orang yang paling menderita di dunia. Memang terkadang masalah yang datang
bertubi-tubi dapat membuat kita bersedih. Namun jika kita terus terhanyut dalam
kesedihan itu, energi dan waktu kita akan terkuras sia-sia.
Jika kita mampu tersenyum dikala sedih, maka senyuman itu akan
mengobati hati yang terluka dan tersakiti. Senyum akan membuat kita lebih
ikhlas dan lebih tabah dalam menghadapi tekanan jiwa. Menurut Dr. Aidh al-Qarni
dalam buku "La Tahzan" (Jangan Bersedih) menyebutkan, "Senyuman
itu adalah sesuatu yang indah, menarik hati, menyenangkan dan menggembirakan.
Seseorang yang melihat orang lain sedang tersenyum akan merasa damai dan hati
diliputi kesejukan." Ada sebuah ungkapan bijak, "Setiap menit kita
marah atau sedih, berarti kita telah kehilangan 60 detik kebahagiaan".
Sekarang, sampai batas apa untuk menemukan senyuman yang tulus,
pada dasarnya senyum yang tulus dikaitkan dengan raut wajah kita ketika
tersenyum.
Senyum tulus = mata berkerut.
Pelajarannya adalah tersenyum dengan mata anda! Rasakan
benar-benar dan hal itu nanti akan keluar secara alami. Sebuah senyuman tulus
akan menunjukan semuanya, termasuk gigi dan mata anda.
Deepak Chopra, seorang motivator, berbicara tentang memberi setiap
orang yang anda temui dengan sebuah hadiah kecil. Saya melakukannya dengan
sebuah senyum. Mengapa tidak? Ini tidak memerlukan biaya apa-apa, ditambah hal
ini jauh lebih menyenangkan daripada anda merasa canggung dan berpura-pura anda
tidak disana.
Saya juga senang melihat reaksi orang-orang ketika kita tersenyum
pada mereka, yang sebelumnya tidak mereka harapkan. Beberapa senyuman, dan
orang lain akan merasa surprise dan tersenyum balik pada anda, yang pada
akhirnya akan memunculkan rasa kehangatan di dalam diri.
Senyum sendiri memiliki banyak artian, dalam situasi atau kondisi
tertentu senyum bisa kita bedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
1. Senyum bahagia/kesenangan – Yang mengartikan
bahwa senyum seseorang karena rasa bahagia karena telah meraih sesuatu.
2. Senyum sapaan – Yang mengartikan
bahwa senyum yang dilakukan adalah senyum dalam bentuk berupa sapaan.
3. Senyum perasaan – Sedikit berbeda
pada konteks ini, senyum perasaan adalah sebuah senyum yang melambangkan
perasaan hati seseorang, seperti pembahasan akan ‘Manusia dan cinta’ yang
berarti senyum perasaan adalah senyum karena individu yang memliki rasa cinta
pada individu lainnya.
Senyum menurut pandangan agama
Manfaat Senyum
berdasarkan ajaran Islam juga berdampak Pada Kesehatan - Senyum memang hal yang
sangat luar biasa. Siapa yang tidak senang jika di berikan satu hal ini? ketika
kita lagi suntuk lagi sedih dan sedang loyo tiba-tiba ada orang yang lewat
menyapa sambil tersenyum manis kepada kita secara otomatis tanpa sadar kita
membalas senyuman mereka dan tanpa kita sadari sesaat membalasnya masalah yang
kita alami terlupakan sejenak.
Rasul saw adalah orang yang di cintai oleh para sahabatnya karena
memiliki budipekerti yang baik, sebuah hadis juga menerangkan bahwa "tidak
di utus Rasul kecuali untuk memperbaiki budipekerti" Nah salah satu budi
pekerti yang selalu nabi peraktekkan adalah dengan wajah yang selalu dihiasi
oleh senyuman.
“Bernilai Ibadah Rasullullah Bersabda: “Senyummu ketika berjumpa
saudaramu adalah ibadah.” ( HR al-Baihaqi no. 7935)
”Janganlah kamu memandang rendah sedikitpun suatu kebajikan,
walaupun sekedar kamu bertemu saudaramu dengan wajah berseri-seri”. (HR Muslim
no.2626.).
Senyum dapat menjadi Menjadi Obat Hati, Fikiran dan Jiwa.
Rasulullah bersabda :
” Janganlah kamu terlalu membebani jiwamu dengan segala keseriusan
hidup. Hiburkanlah dirimu dengan hal-hal yang ringan dan lucu kerana jikalau
jiwa terus dipaksa memikul beban-beban yang berat, ia akan menjadi keruh.” ( HR
Ibnu Majah no. 1130)
Dapat menenangkan hati yang marah dan emosi orang lain dan diri
sendiri. Anas bin Malik meriwayatkan, dia berkata,
” Suatu hari aku dan para sahabat berjalan bersama-sama Rasulullah
s.a.w. Ketika itu baginda memakai selimut dari daerah Najran yang hujungnya
agak kasar. Tiba-tiba baginda bertemu dengan seorang Badwi( Arab Pedusunan).
Tanpa disangka, lelaki Badwi itu langsung menarik selimut Rasulullah s.a.w
dengan kuat sehingga aku melihat kesan merah di bahu baginda. Lelaki Badwi itu
dengan kasar berkata, “Suruh orangmu memberi harta Allah kepadaku yang engkau
simpan sekarang juga!” Kelakuan kasar dan sombong si Badwi tersebut membuatkan
para sahabat sangat marah dan ingin mengajarnya. Namun Rasulullah melayani
sikap kasar lelaki Badui itu dengan senyuman dan berkata kepada kami dengan
senyum manis pula, “Berilah lelaki ini makanan apa sahaja yang dia mau. Kami
lantas memberi si Badui makanan yang dia pinta. Dan kami tidak jadi mengajar si
Badui kerana senyuman Rasulullah s.a.w.
( HR at-Tabrani no. 7695 )
Manfaat senyum itu luar biasa, dampaknya bagi kesehatan diri
sendiri dan berdampak pada orang lain pula.
Di Dalam al-kitab, Tuhan Yesus berkata didalam Yohanes 15:11
“Semuanya itu kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan
sukacitamu menjadi penuh”
Ada sebuah kata mutiara Dhamma/ Buddha: “Senyum adalah bahasa yang
paling indah didunia ini, jika semua orang didunia ini tidak melupakan senyum
mereka, kita akan damai dan bahagia, bebas dari kebrutalan, kekerasan,
kebiadaban, peperangan dan pertikaian dari orang-orang yang lupa akan senyum
mereka. Karena semua itu membahagiakan banyak orang. Tersenyumlah sebelum
berakhirnya senyuman itu.”
Lalu, sebuah kisah disaat Buddha ketika ada orang-orang
menyerang-Nya dan berusaha mempermalukan dengan kata-kata kasar, air muka
Buddha tidak pernah berubah. Dikatakan bahwa Beliau tersenyum, senyuman selalu
mengawali ucapan-Nya (mihita pubbangama).
Ernest F. Fenollosa menilai: “Kesan terhadap tokoh ini (Buddha),
berdasar pandangan orang untuk pertama kali, menunjukkan Dia memiliki kesucian
yang hebat. Anggaplah berkelakar, seorang Kristiani yang berwawasan luas
(=dirinya sendiri) juga dapat dengan bebas terdorong untuk membungkukkan diri
di hadapan senyuman-Nya yang manis dan penuh kekuatan.”
Salam
Apakah Definisi Kata Salam, Sapa Dan Senyum Menurut KBBI ?
Salam adalah suatu tindakan untuk memberikan rasa damai atau
menyatakan hormat kepada orang lain, pengertian kata salam itu sendiri menurut
KBBI adalah damai atau pernyataan hormat.Salam bisa berbentuk ucapan seperti
“Selamat Pagi” , “Selamat Siang” , “Selamat Malam” dsb.
Salam adalah suatu tindakan untuk memberikan rasa damai atau
menyatakan hormat kepada orang lain. Dalam dunia pariwisata sangat penting
untuk pelaku wisata pada suatu destinasi wisata untuk memberikan salam kepada
wisatawan, contoh salam yang dapat di gunakan ialah “Selamat datang” atau
“Selamat menikmati pelayanan yang telah kami sediakan” dsb. Hal tsb dapat
berdampak positif bagi wisatawan sendiri akan merasa lebih nyaman karena mereka
akan menganggap bahwa pelaku wisata nya sangat ramah.
SALAM, artinya damai; pernyataan hormat
Dalam perspektif Islam, mengucapkan salam assalamu'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh --atau ringkasnya assalamu'alaikum-- artinya
menyampaikan pesan damai, rasa hormat, dan doa.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh artinya "semoga
keselamatan, keberkahan, dan kasih sayang (rahmat) dari Allah SWT menyertai
Anda/kalian".
apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka
balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya atau balaslah
penghormatan itu (dengan serupa dengannya). Q.S. An Nisa' ayat 86.
Dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Rasulullah saw bersabda :
"Kamu sekalian tidak akan masuk surga sebelum kamu beriman, dan kamu
sekalian tidaklah beriman sebelum kamu saling mencintai. Maukah kamu akun
tujukan sesuatu yang apabila kamu mengerjakannya maka kamu sekalian akan saling
mencintai? Yaitu sebarluaskanlah salam di antara kamu sekalian. HR. Muslim
Dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda
:"Sesungguhnya orang yang paling utama di sisi Allah adalah orang
yang lebih dulu memberi salam."( HR. Abu Dawud & Tirmidzi)
Al-Quran menegaskan, selain doa, salam adalah penghormatan.
"Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu)
pada hari mereka menemui-Nya ialah "Salam sejahtera dari segala bencana
" dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka (QS Al-Ahzab:44).
"As-Salam termasuk salah satu asma Allah Ta'ala yang
diletakkan Allah dibumi, maka sebarkanlah. Karena apabila orang muslim melewati
sekelompok orang, lalu ia memberi salam kepada mereka, maka ia memiliki
kelebihan satu derajat diatas mereka dengan mengingatkan salam kepada mereka.
Jika mereka tidak menjawabnya, maka ia dijawab oleh yang lebih baik dari mereka
(yakni para malaikat)" (HR. Al-Bazzar dan Baihaqi).
Sejarah Salam
Sejarah salam sama tuanya dengan sejarah umat manusia. Ucapan
salam sudah ada sebelum Nabi Adam as diturunkan ke dunia.
Adam as mengucapkan :
"Assalamualaikum" dan para malaikat pun menjawab :
"Assalamu'alaika wa rahmatullah". Kata warahmatullah yangg
ditambahkan para malaikat berarti: "Semoga Allah memberi rahmat
kepadamu" (HR. Muttafaqun 'Alaih).
Salam adalah ekspresi budaya sekaligus identitas penggunanya.
Salam tak dapat dilepaskan pula dari khalayak yang disasarnya. Sebagai bentuk
bahasa lisan dan tulisan, salam merupakan bentuk interaksi komunikasi
antara penyampai dan penerima pesan. Ucapan salam selalu memiliki latar
belakang budaya, termasuk etnik, agama maupun kelompok.
Salam yang kita kenal umum tidak hanya ucapan selamat pagi,
selamat malam atau selamat makan. Makna salam dari konteks agama maupun budaya,
merupakan ucapan penghormatan dan do’a.
Merujuk pada kajian antropologi, salam merupakan bagian
dari kebudayaan suatu masyarakat sebagai sebuah sistem tindakan, gagasan dan
hasil karya manusia. Salam adalah satu cara bagi seseorang untuk
secara sengaja mengkomunikasikan kesadaran dan kehadiran orang lain, untuk
menunjukan perhatian, menegaskan hubungan dari status sosial antar individu
atau kelompok orang yang berhubungan satu sama lain.
Dalam keberagaman suku dan agama di Indonesia, salam memiliki
kekhasan dan makna tersendiri. Salam merupakan salah satu kalimat dan frasa penting
dalam kehidupan umat beragama, secara primordialisme sebagai media komunikasi
dan sosialisasi. Dalam lingkungan masyarakat, salam di mulai untuk mengawali
pembicaraan saat menyapa, bertamu, berkomunikasi lewat telpon, berpidato dan
sebagainya.
Salam merupakan bagian dari elemen kebudayaan. Dalam
persfektif agama, menebarkan salam bahkan mempunyai spirit dan simbol tesendiri
sebagai salah satu amalan dan ibadah yang dianjurkan seperti masyarakat muslim
mengucapkan salam Assalammualaikum wa Rahmautullahi wa Barokatuh dalam agama
islam, yang kurang lebih memiliki makna “Semoga keselamatan tercurah bagimu
serta rahmat Allah dan barakah-Nya”. Jawaban dari salam ini adalah “wa
’ Alaikumussalam wa Rahmatullahi wa Barakatuh”, yang maknanya “Dan semoga bagimu
keselamatan, rahmat Allah dan barakah-Nya. Secara harfiah maknanya adalah
selamat, damai dan sejahtera.
Om Swastyastu bagi agama Hindu artinya “Semoga selamat atas Tuhan
Yang Maha Esa” yang menerima salam lalu mengucapkan Om Shanti
shanti (maknanya kurang lebih semoga damai).
Istilah “Nammo Buddhaya” sering diistilahkan sebagai salam antara
umat budha. Maknanya adalah “Terpujilah Semua Budha”. Pujian ini banyak
kemudian digunakan sebagai salam dan sarana bertegur sapa antara sesama pemeluk
Budha. Di kalangan kaum nasrani dan yahudi dikenal Shalom.
Disinilah fungsi salam bermakna saling mendoakan antara dua orang,
yakni pemberi salam dan yang menjawabnya dimana saling mendoakan satu sama
lain, selain Untuk membina hubungan yang harmonis dan mempererat persaudaraan
dalam pergaulan di masyarakat.
Om Swastiastu adalah salam yang kita ucapkan bila bertemu dengan
orang lain, sapaan sekalugus doa untuk lawan bicara agar orang tersebut selalu
diberkahi oleh TuhanYang Maha Esa.Salam umat Hindu ini sekarang telah menjadi
salam resmi dalam pertemuan pertemuan resmi.
OM adalah aksara suci untuk Sang Hyang Widhi.
Istilah Om ini merupakan istilah sakral sebagai sebutan atau
seruan pada Tuhan Yang Mahaesa. Om adalah seruan yang tertua kepada Tuhan dalam
Hindu. Setelah zaman Puranalah Tuhan Yang Mahaesa itu diseru dengan ribuan
nama. Kata Om sebagai seruan suci kepada Tuhan yang memiliki tiga fungsi
kemahakuasaan Tuhan. Tiga fungsi itu adalah, mencipta, memelihara dan
mengakhiri segala ciptaan-Nya di alam ini. Mengucapkan Om itu artinya seruan
untuk memanjatkan doa atau puja dan puji pada Tuhan.
Jadi arti keseluruhan OM SWASTIASTU adalah
“Semoga ada dalam keadaan baik atas karunia Hyang Widhi”.
Salam Yudaisme ada salam:”Shalom aleichem”, dalam agama Kristen
diucapkan salam: “Shalom Aleichem b’Shem Ha Mashiach”. Kedua salam dalam
Yudaisme dan Kekristenan ini ada dalam bahasa Ibrani. Bahasa Arab dan bahasa
Ibrani termasuk dalam rumpun bahasa-bahasa Semitik yang banyak digunakan di
Timur Tengah. Agama Yahudi (Yudaisme), Kristen dan Islam sendiri adalah
termasuk agama monotheisme Abrahamik/Ibrahimi. Adapula yang menggunakan istilah
“shaloom” yang bermakna keselamatan.
Di Indonesia kita kerap kali mengenal salam dari berbagai suku
bangsa, mulai dari Sampurasun (Sunda) dibalas rampes, Horas (Batak – Tapanuli
Selatan) dibalas pula Horas. Suku Dayak "Adil ka`talino bacuramin
ka`saruga basengat ka`jubata", selanjutnya dibalas dengan perkataan dengan
perkataan "Arus..., arus..., arus".
Setiap salam ini sebagai bagian dari komunikasi sangat dipengaruhi
oleh simbol budaya dan situasi masyarakat sebagai media perekat dan identitas.
Orang asing di luar masyarakat kerapkali menggunakan salam tersebut untuk
adaptasi dan menghargai masyarakat.
Sapa
Sapa dalam KBBI berarti perkataan untuk menegur orang lain
(mengajak bercakap-cakap dsb.) Sapa dapat dilakukan dengan menyebutkan nama
orang yang kita temui, atau dengan mengucapkan kata “Hey”, “Hallo” dll.
Begitu juga dengan Sapa, jika pelaku wisata dapat menghafalkan
nama-nama dari para pengunjung maka mereka pun akan merasa di layani dengan
sangat baik. Karena di Indonesia ada sebuah pepatah mengatakan “Jika tak kenal
tanda tak sayang” sesuai makna dari pepatah tsb. Seharusnya pelaku wisata di
Indonesia harus mempraktekan makna dari pepatah tsb. Dengan begitu para
wisatawan akan pulang dengan rasa senang
Kita semua membutuhkan pengakuan. Kita perlu merasa bahwa kita
peduli. Ini tidak berarti bahwa kita harus berjalan untuk kemuliaan dan
kehormatan, tetapi setiap manusia memiliki keinginan dasar dan alami untuk
diakui sebagai seseorang yang signifikan.
Salam sangat penting dalam kehidupan kita. Belajar untuk menyambut
dan menghargai orang. Hal ini dapat pergi sepanjang jalan untuk membantu Anda
ketika Anda tidak diharapkan. Beberapa orang mengatakan; berbuat baik kepada
orang-orang yang Anda temui di jalan karena Anda dapat melihat mereka di jalan
bawah. Rendah hati, cinta dan menghormati orang-orang di sekitar Anda.
“Tidak halal bagi seseorang apabila ia memutuskan hubungan dengan
saudaranya sesama muslim melebihi tiga hari, keduanya saling bertemu namun
saling mengacuhkan satu sama lain dan yang terbaik dari keduanya adalah yang
memulai menegur dengan mengucapkan Salam.” (Hadits Riwayat AI Bukhari,
no. 5727 dan Muslim, no. 2560)
Kemudian menurut Artadi (1987:2) bahwa, ”dalam aspek lain hubungan antara warga ini menonjol juga dalam
hal pentaatan terhadap kebiasaan pergaulan hidup yang dihormati yang dapat
berupa tata susila, sopan santun, hidup dalam pergaulan di suatu desa, yang
sedemikian dianggap patut seperti cara bertegur sapa, tolong-menolong orang
yang kena musibah, ssaling tolong dalam menanam padi, saling membantu dalam
soal membuat rumah dll.
Umat Hindu Bali punya tatakrama khusus dalam bertegur sapa
misalnya, komunikasi menyapa orang yang umurnya lebih tua penuh dengan rasa
hormat, orang yang sebaya penuh rasa persahabatan, orang yang lebih kecil penuh
rasa kasih sayang. Jika saat bertemu di
jalan atau di tempat-tempat tertentu, berkomunikasi dengan saling menganggukkan
kepala, tersenyum kecil, atau mengucapkan panganjali Om Swastyastiastu. Karena
itu, ketika Bali berkembang menjadi destinasi pariwisata, tata karma berkomunikasi
ini berhasil memikat hati wisatawan sehingga dengan cepat tersebar ke seluruh
dunia sebagai daerah yang nyaman serta aman dikunjungi karena penduduknya
sangat ramah dan murah senyum. Dalam upaya Pemerintah Bali mengembangan
pariwisata budaya sejak tahun 1970-an, slogan smaile is beautifull menjadi
kekuatan baru dalam jargon-jargon iklan promosi pariwisata.
Zaman sekarang ini, budaya bertegur sapa sudah sangat kurang
diamalkan. Banyak sekali masyarakat yang enggan memberikan senyum
meskipun dengan tetangganya. Padahal senyum merupakan tegur sapa yang
dapat menambahkan rasa keakraban dengan orang lain disekitar kita. Budaya ini
seharusnya jangan sampai hilang, karena tegur sapa merupakan ciri khas budaya
orang timur. Lagipula tidak ada ruginya, bila kita melakukan hal ini, toh juga
bermanfaat bagi kita sendiri karena senyum itu adalah ibadah.
Manusia selain sebagai makhluk individu, manusia juga disebut
sebagai makhluk sosial. Artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta
kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia yang lain.
Sosialisasi dan komunikasi tersebut tentunya diawali dengan tegur sapa (move)
atau sekedar senyum simpul yang manis, yang benar-benar menggambarkan ketimuran
bangsa Indonesia. Sejarah juga telah membuktikan bahwa masyarakat Indonesia di
mata dunia adalah masyarakat yang ramah-tamah, mudah bergaul serta menjunjung
tinggi nilai-nilai kesopanan.
Tegur sapa (move) pada intinya adalah suatu pernyataan awal
seseorang untuk dapat melakukan komunikasi dengan orang lain. Tujuan dari tegur
sapa tersebut tidak lain adalah agar seseorang lawan bicara yang akan kita ajak
berkomunikasi tersebut dapat merespon apa yang kita sampaikan. Namun
kenyataannya bertegur sapa tersebut sangant sulit dilakukan oleh remaja atau
pelajar zaman sekarang, umumnya mereka bertegur sapa hanya pada orang yang
mereka kenal atau hanya pada guru yang pernah dan sedang mengajarnya saja. Di
luar daripada itu, para remaja dan pelajar kita terkesan cuek dan merasa tidak
mau tahu dengan keberadaan orang baru yang ada di lingkungan sekitar nya.
Padahal, baik di sekolah ataupun di rumah pengajaran dan pembelajaran tentang
hal tersebut sudah diajarkan sejak kecil.
Saat ini, kegiatan tegur sapa yang digandrungi oleh para remaja
kita adalah melalui dunia maya di berbagai Sosial media seperti Facebook,
Twitter dan lain sebagainya. Meskipun layanan yang ada pada internet tersebut
disediakan untuk semua orang dalam berinteraksi atau bersosial dengan sesama,
namun pada dasarnya kegiatan tersebut dilakukan tanpa bertatap muka dan saling
sapa secara nyata. Namun didalam kemudahan bersosial dan ‘berselancar’ di
internet ternyata selain telah memanjakan masyarakat dalam komunikasi, tetapi
juga menjadikan kita masyarakat yang antisocial didalam dunia nyata.
Kenapa dengan sosial media kita menjadi masyarakat yang
antisosial? Jawabannya sangat simple, secara tidak langsung kita telah mengikis
dan menghilangkan budaya tegur sapa dan tatap muka di dunia nyata. Pasal nya,
dengan berhubungan di sosial media dan chatting melalui jejaring sosial kita
sudah merasa lebih dari cukup untuk bersosial. Akan tetapi, coba kita ingat dan
renungkan bahwa dalam sehari sudah berapa kali kita dapat bertegur sapa serta
bertatap muka dengan keluarga dan kerabat kita secara langsung?
Kebiasaan yang lumrah dilakukan masyarakat kita dalam bertegur
sapa atau bertatap muka adalah dengan mengucapkan kata pembuka seperti; salam,
hai, apa kabar, Pak, Buk, Om, tante, dan bentuk sapaan lainnya. Kendatipun
kata-kata pembuka dan sapaan di atas tidak akan terucapkan atau terlontarkan,
maka alangkah baiknya kita keluarkan sebuah senyuman manis yang dapat mewakili
terjadinya tegur sapa dan tatap muka tadi. Bukankah sebuah senyuman itu
bernilai ibadah di mata Allah SWT. Lalu, kenapa sebuah tegur sapa itu begitu
mahalnya bagi masyarakat kita untuk diucapkan?
Senyum Salam dan sapa dalam
budaya Indonesia
Senyum, salam, dan sapa menjadi ciri bangsa indonesia. Kita
termasuk kedalam golongan bangsa yang berada diwilayah timur. Ternyata didunia
Indonesia dikenal dengan budaya "timur" nya, kemudian indonesia
mendapat peringkat tertinggi di dunia dengan jumlah skor 98% dari survey yang
dilakukan oleh The Smiling Report 2009 (lembaga yang mengurusi masalah senyum
).
Meskipun Indonesia mengalami penurunun berdasarkan dari Press
Release. The Smiling Report 2011, namun hal tersebut jangan menjadi penghambat
untuk tetap meningkatkan budaya yang telah tertanam sejak jaman dahulu.
Peringakat yang pernah diraih harus menjadi motivasi bagi bangsa Indonesia
untuk menjadikan senyum salam dan sapa, kembali menjadi kultur bangsa
indonesia, harus terakulturasi kembali dalam kehidupan untuk memakai senyum,
salam dan sapa.
SENYUM SALAM DAN SAPA (Cermin Budaya Bangsa)
Negara / bangsa Indonesia sangat terkenal akan masyarakat atau
pribadi bangsanya yang ramah-tamah, dalam artian orang atau masyarakat
indonesia lebih mudah akrab dengan orang lain. Fakta yang ada, orang-orang yang
berasal dari luar indonesia lebih mudah menyukai sifat atau perilaku orang
indonesia yang ramah tamah, terutama karena orang-orang Indonesia murah
‘senyum’.
Bangsa Indonesia yang terkenal dan sudah menjadi cerminan pada
bangsanya bahwa senyum, tidak mengenal suku, ras, bahasa, bahkan agama dalam
konteks budaya bangsa. Karena dimata dunia indonesia memang diakui sebagai
negara dengan penduduk yang paling ramah, baik, sopan, dan murah senyumnya.
Jadi, senyum merupakan salah satu perilaku secara umum namun berbeda dalam
konteks “Bangsa Indonesia” karena senyum adalah Cermin Bangsa.
Referensi
Agnesia, R S 2015, Jangan Sepelekan Budaya Salam, viewed 12
September 2016
Baker, B 2012, The Power of Smile-How smiling can cahnage your
life and change the world, viewed 12 September 2016.
Berawal Dari Sebuah Sapaan (Senyum, Salam, Sapa) 2014, viewed 12
September 2016.
Cornelius 2011, Sebuah kisah nyata: Salam Maria adalah doa yang
hebat, viewed 12 September 2016.
https://luxveritatis7.wordpress.com/2011/11/26/sebuah-kisah-nyata-salam-maria-adalah-doa-yang-hebat/
Damasio, A. 2006. Descartes' Error. Vintage (Rand).
DeMyer, W 1980 Technique of the Neurological Examination, New
York: -Hill.
Harker, L. and Keltner, D. 2001. Expressions of positive emotion
in women's college yearbook pictures and their relationship to personality and
life outcomes across adulthood. Journal of Personality and Social Psychology,
80(1):112-124.
Gutman, R 2011, TED: The hidden power of Smiling, Youtube, viewed
12 September 2016.
Handoko, R 2014, Makna, pengertian arti dan faidah salam
Islam-Asslamu’alaikum Wr.Wb, viewed 12 September 2016.
Harahap, F 2013, Lestarikan budaya asli Indonesia, viewed 12
September 2016.
Kekuatan Sebuah Senyuman (The Power of Smile) 2012, viewed 12
September 2012.
Maryam, P P 2013, 3S khas Bangsa Indonesia, viewed 12 September
2016.
Mahathera, P 2007, Buddha, pengendali pikiran, viewed 12 September
2016.
MIT Chaplain to the Institute 2015, the positive power of a smiple
greeting, viewed 12 September 2016.
Mora, L 2014, 5 manfaat penting senyuman bagi psikologi, viewed 12
September 2016.
Musthofa, A 2013, Ilmu Budaya Dasar-Task 1 (Senyum-Cermin Budaya
Bangsa), viewed 12 September 2016.
Oktaviani, F 2015, Manfaat senyum berdasarkan ajaran Islam juga
berdampak pada kesehatan, viewed 12 September 2016
Om Swastiastu: “semoga ada dalam keadaan baik atas karunia Hyang
Widhi” 2013, viewed 12 September 2016.
Panjalu, F G 2012, ucapan salam dalam perspektif berbagai agama,
viewed 12 September 2016.
Pitner, L 2016, What happens in the Brain when we smile? –The
Science behind your smile part 4, viewed 12 September 2016.
Purves, D 2001 et al., Neuroscience. 2nd ed. , Sunderland, MA:
Sinauer Associates
Rifa’I, H 2015, Ilmu Budaya dasar-dua kebudayaan penting Indonesia
yang hampir punah; hilangnya budaya tegur sapa, viewed 12 September 2016.
Said, F 2010, Tips sehat-manfaat senyum secara psikologis dan
kesehatan, viewed 12 september 2016.
SBR, A, kata-kata mutiara Dhamma, viewed 12 September 2016.
http://aggacitto.blogspot.co.id/2011/08/kata-kata-mutiara-dhamma.html
S Rohani Citra, N 2010, Manusia dan Kebudayaan: Budaya senyum
Indonesia, viewed 12 September 2016.
Seni sebuah senyuman, viewed 12 September 2016.
Smile Train, power of a smile 2014, Youtube, viewed 12 september
2016.
https://www.youtube.com/watch?v=3XRfFfViafk
Sustarina, Y, 2016, Budaya salam, viewed 12 September 2016.
Storynesia-senyum salam sapa 2014, Youtube, viewed 12 September
2016.
Sweeney, M 2015, Key to Happiness: The Power of Smile, viewed 12
September 2016.
The Power of your smile 2015, Youtube, viewed 12 September 2016.
Trivena, S 2015, Budaya senyum sapa salam, viewed 12 September
2016.
Widrich, L 2013, The Science of Smiling: A guide to World’s most
powerful gesture, viewed 12 September 2016.
10 Manfaat senyum dalam versi Rasulullah SAW 2014, viewed 12 September
2016.
http://www.kabarmuslimah.com/10-manfaat-senyum-dalam-islam-versi-rasulullah-s-a-w/
No comments:
Post a Comment